Biaya Kuliah Tinggi, Mahasiswa Datangi Kantor DPRD NTB

KBR68H, Mataram - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Pembebasan berunjuk rasa ke kantor DPRD NTB Senin (18/03). Mereka meminta lembaga legislatif turun tangan serta memantau lebih dekat kebijakan perguruan tinggi di NTB. Salah satu tuntutan mereka adalah, pemerintah dan DPRD NTB mendesak perguruan tinggi di NTB tidak menaikkan biaya kuliah terlalu tinggi.
 
Aksi mereka diterima oleh anggota komisi IV bidang Pendidikan DPRD NTB TGH Hazmi Hamzar. Salah seorang koordinator aksi, Kobel mengatakan, biaya SPP di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Mataram semakin tinggi. Ia mencontohkan, biaya SPP di Universitas Mataram (Unram) tahun 2012 sebesar Rp 700 ribu. Namun pada tahun ini naik menjadi Rp 1,2 juta.
 
Sementara di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) serta IKIP Mataram untuk mahasiswa angkatan 2009/2010 biaya SPP sebesar Rp 1 juta – 2,5 juta dari biaya sebelumnya sekitar Rp 700 ribu – 1,5 juta. Belum lagi biaya yudisium, wisuda dan beberapa item pembiayaan lainnya semakin memberatkan mahasiswa.
 
Sementara itu, Kobel juga melaporkan adanya skorsing mahasiswa oleh UMM karena aksi yang dilaksanakan di kampus. Selain itu ada kasus kekerasan di Unram dan IKIP terhadap mahasiswa yang dilakukan oknum tertentu. Masalah prodi yang belum terakreditasi juga tidak luput dari kritikan para pengunjuk rasa.
 
Terkait dengan hal itu anggota komisi IV DPRD NTB TGH Hazmi Hamzar mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan dari mahasiswa ini agar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta tidak semena-mena di dalam menaikkan biaya kuliah. Adapun untuk kasus kekerasan dalam kampus agar diselesaikan secara hukum.
 
”Sementara masalah prodi yang belum terakreditasi seperti prodi Sejarah di UMM sedang diupayakan agar segera mendapat akreditasi dari Dirjen Dikti” kata Hazmi.

Sumber: Radio Global FM