KBR68H, Jakarta - Bentrok yang terjadi antar dua kelompok petambak udang plasma di Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang, Lampung diduga karena konflik kemitraan.
Pengamat Pertambakan Udang di Lampung Arie Suharso mengatakan petambak di sana terpecah menjadi dua golongan. Yakni petambak yang mendukung kemitraan dan petambak yang tidak lagi menginginkan kemitraan atau meminta kemitraan dibenahi.
"Karena kalau saya lihat apa yang terjadi di lapangan, kemitraan antara plasma dan PT. CPB itu sudah tidak sehat; mulai dari harga udangnya, kemudian dihentikan biaya hidup untuk petambak serta aturan lain yang merugikan petambak, " ujar Pengamat pertambakan Udang di Lampung Arie Suharso yang juga pengurus Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) Dipasena.
Selasa sore (12/3) terjadi bentrok antara petambak Plasma Peduli Kemitraan (P2K) dan petambak Plasma Forum Silaturahmi (Forsil) di PT Central Pertiwi Bahari (CPB) di Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang, Lampung. Dalam kejadian ini sekitar 25 orang terluka. Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang tengah memediasi pertemuan dua kelompok petambak udang plasma tersebut. Sementara polisi masih berjaga-jaga di kawasan pertambakan udang tersebut.
Bentrok Petambak Lampung Dinilai Dipicu Konflik Kemitraan
Bentrok yang terjadi antar dua kelompok petambak udang plasma di Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang, Lampung diduga karena konflik kemitraan.

NUSANTARA
Rabu, 13 Mar 2013 13:45 WIB


tulang bawang, petambak, konflik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai