Bagikan:

Banyuwangi Belajar Budidaya Sapi Perah dari Kanada

NUSANTARA

Sabtu, 30 Mar 2013 11:48 WIB

Author

Hermawan

Banyuwangi Belajar Budidaya Sapi Perah dari Kanada

banyuwangi, kanada, sapi

KBR68H, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur kerjasama pengembangan sapi perah dengan pemerintah Kanada. Komisaris Perdagangan Kedubes Kanada Hermawan mengatakan, intitusinya akan memberi pengetahuan kepada peternak sapi di Banyuwangi tentang ilmu membudidayakan sapi perah. Tujuannya, produksi susu sapi di Banyuwangi akan meningkat.Selama ini, sejumlah daerah di Jawa Timur dikenal sebagai pemasok sapi perah di Indonesia.

“Kemajuanya banyak sekali dan Banyuwangi punya potensi karena contohnya sorgum. Kita sudah punya 300 hektar 1 lokasi itu adalah kalau kapasitasnya dia 1 hektar itu 20 ton sampai 30 ton neo massak. Kalau dikasikan ke sapi – sapi perah itu bisa menghasilkan 20 liter dan itu kapasitas1hektarnya itu bisa 20 ekor sapi perah. Itu jadi artinya kalau kita punya 300 hektar berapa sapi yang bisa kita kasi makan. Ya itu kemajuan dibanding yang kemarin,”kata Hermawan.

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Banyuwangi meminta pemerintah pusat terus membuka keran impor sapi. Pemkab Banyuwangi sudah mengajukan surat kepada Menteri Pertanian agar diizinkan menginmpor 300-an ekor sapi perah dari kanada seharga 60 juta rupiah per ekor. Tujuannya, mendukung budi-daya sapi perah di seluruh Kecamatan di Banyuwangi.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending