Bagikan:

APBD Tolikara Tak Cukup untuk Relokasi Korban Longsor

Bupati Tolikara, Usman Wanimbo mengklaim Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD tidak cukup untuk merelokasi dan merekonstruksi kerusakan akibat longsor yang terjadi di empat Distrik Tolikara Papua.

NUSANTARA

Rabu, 27 Mar 2013 17:23 WIB

Author

Andi Iriani

APBD Tolikara Tak Cukup untuk Relokasi Korban Longsor

longsor, tolikara, papua

KBR68H, Jayapura – Bupati Tolikara, Usman Wanimbo mengklaim Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD tidak cukup untuk merelokasi dan merekonstruksi kerusakan akibat longsor yang terjadi di empat Distrik Tolikara Papua.

Diakui, sebelumnya pemerintah Tolikara sudah mengalokasikan anggaran Rp 2 Miliar untuk penanganan tanggap darurat. Namun setelah dilakukan pendataan terhadap kerusakan akibat longsor, ternyata dana tersebut belum mencukupi untuk merelokasi maupun rekonstruksi fasillitas bangunan yang rusak.

“Hampir delapan ribu penduduk setempat yang lahannya longsor. Tentu membutuhkan biaya besar. Kami punya APBD saja tidak mampu membiayai. Oleh karena itu, kami mohon dukungan penuh bantu kami, khususnya gubernur tepilih yang memang ini menjadi tugas pertamanya dalam seratus hari kerja,” aku Usman Wanimbo.

Bupati Tolikara, Usman Wanimbo menambahkan, lokasi longsor sangat terisolir hanya bisa diakses dengan menggunakan pesawat kecil. Selain itu jembatan yang menghubungkan satu distrik ke distrik lainnya rusak parah terkena longsoran.
Empat distrik yang mengalami tanah longsor antara lain, Distrik Umage, Gundage, Timori, dan Panaga.

Sebelumnya, pada dua pekan lalu terjadi bencana longsor di empat Distrik wilayah Tolikara. Longsor terparah terjadi di Distrik Umage dan Gundage. Setidaknya ratusan orang mengalami luka luka. Ratusan honai (rumah adat-red) rusak tertimpa longsor, berikut gereja dan sekolah. Selain itu tanaman dan ternak warga juga mati. (Andi Iriani)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending