KBR68H, Pamekasan - Angka perceraian di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, setiap tahunnya meningkat cukup tinggi. Faktornya penyebabnya bervariasi, namun lebih dominan akibat perselikuhan dan ekonomi.
Data di Kantor Pengadilan Agama Pamekasan menyebutkan pada tahun 2011 jumlah kasus perceraian sebanyak 1.660 kasus. Dari jumlah itu perceraian yang diajukan oleh pihak perempuan mencapai 1.131 kasus. Sedangkan yang diajukan oleh suami sebanyak 529 kasus. Jumlah ini, sudah lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Wakil Panitra Pengadilan Agama Pamekasan Rohemah mengatakan, pada tahun 2012 angka cerai itu justru naik lagi dengan jumlah total mencapai 1.763 kasus. Rinciannya 530 kasus perceraian diajukan oleh pihak laki laki dan 1.233 kasus perceraian diajukan oleh pihak perempuan.
Menurut Rohemah, pada awal tahun 2013 ini mulai dari bulan Januari hingga akhir Februari ini saja telah ada 204 kasus perceraian yang masuk.
Rohemah menjelaskan, perceraian di Pamekasan terjadi karena banyak faktor. Salah satunya faktor ekonomi dan perselingkuhan yang banyak dilakukan oleh kaum laki-laki. Namun juga ada perselingkuhan yang dilakukan oleh ibu atau pihak perempuan rumah tangga.
Roheman menambahkan, ada sekitar 50 masalah yang bisa melahirkan problem rumah tangga yang bisa berakhir dengan perceraian. Antara lain masalah kesiapan mental, niatan dalam menikah, lingkungan budaya, ekonomi, ikatan keluarga, dan pendidikan.
Sumber: Radio Karimata
Angka Perceraian di Pamekasan Terus Meningkat
Angka perceraian di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, setiap tahunnya meningkat cukup tinggi. Faktornya penyebabnya bervariasi, namun lebih dominan akibat perselikuhan dan ekonomi.

NUSANTARA
Selasa, 05 Mar 2013 14:10 WIB


Angka Perceraian di Pamekasan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai