Bagikan:

Angka Perceraian di Pamekasan Terus Meningkat

Angka perceraian di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, setiap tahunnya meningkat cukup tinggi. Faktornya penyebabnya bervariasi, namun lebih dominan akibat perselikuhan dan ekonomi.

NUSANTARA

Selasa, 05 Mar 2013 14:10 WIB

Angka Perceraian di Pamekasan Terus Meningkat

Angka Perceraian di Pamekasan

KBR68H, Pamekasan - Angka perceraian di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, setiap tahunnya meningkat cukup tinggi. Faktornya penyebabnya bervariasi, namun lebih dominan akibat perselikuhan dan ekonomi.

Data di Kantor Pengadilan Agama Pamekasan menyebutkan pada tahun 2011 jumlah kasus perceraian sebanyak 1.660 kasus. Dari jumlah itu perceraian yang diajukan oleh pihak perempuan mencapai 1.131 kasus. Sedangkan yang diajukan oleh suami sebanyak 529 kasus. Jumlah ini, sudah lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Wakil Panitra Pengadilan Agama Pamekasan Rohemah mengatakan, pada tahun 2012 angka cerai itu justru naik lagi dengan jumlah total mencapai 1.763 kasus.  Rinciannya  530 kasus perceraian diajukan oleh pihak laki laki dan 1.233 kasus perceraian diajukan oleh pihak perempuan.

Menurut Rohemah, pada awal tahun 2013 ini mulai dari bulan Januari hingga akhir Februari ini saja telah ada 204 kasus perceraian yang masuk.

Rohemah menjelaskan, perceraian di Pamekasan terjadi karena banyak faktor. Salah satunya faktor ekonomi dan perselingkuhan yang banyak dilakukan oleh kaum laki-laki. Namun juga ada perselingkuhan yang dilakukan oleh ibu atau pihak perempuan rumah tangga.

Roheman menambahkan, ada sekitar 50 masalah yang bisa melahirkan problem rumah tangga yang bisa berakhir dengan  perceraian. Antara lain masalah kesiapan mental,  niatan dalam menikah, lingkungan budaya, ekonomi, ikatan keluarga, dan pendidikan.

Sumber: Radio Karimata

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending