Bagikan:

6 Penambang Tewas, Kapolda Papua Minta Warga Tenang

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian di Timika meminta pihak-pihak yang terlibat konflik di Timika menahan diri dan menyerahkan kasus tewasnya 6 orang pendulang emas tradisional kepada kepolisian.

NUSANTARA

Jumat, 22 Mar 2013 11:58 WIB

Author

Spedy Paereng

6 Penambang Tewas, Kapolda Papua Minta Warga Tenang

timika, penambang emas, freeport

 KBR68H, Timika- Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian di Timika meminta pihak-pihak yang terlibat konflik di Timika menahan diri dan menyerahkan kasus tewasnya 6 orang pendulang emas tradisional kepada kepolisian.

Kata Tito, Polda Papua telah mengirim tim investigasi untuk membantu Polres Mimika dalam mengungkap siapa pelaku pembunuhan 6 orang pendulang tradisional dalam sepekan terakhir.

"Saya minta masyarakat tenang dan tidak melakukan gerakan tambahan karena akan merugikan diri sendiri. Selain itu akan menciptakan situasi yang tidak aman di Timika," ujar Tito.

Tito mengklaim, saat ini situasi Kota Timika maupun di lokasi pendulangan Mile 31 hingga Mile 50 sudah mulai aman. Satuan Tugas Amole, Pengamanan Obvitnas PT Freeport Indonesia terus melakukan penjagaan agar kejadian ini tidak terulang lagi.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan dialog dengan Pemda Mimika, Tokoh Masyarakat dan Keluarga Korban untuk mencari solusi terbaik agar persoalan ini secepatnya selesai.

"Saya juga meminta masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang disebarkan melalui pesan singkat untuk membuat situasi tidak aman di Timika. Dalam situasi begini mulai ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi guna memperkeruh suasana sehingga bisa mengakibatkan masyarakat merasa resah," jelasnya.

Dalam sepekan terakhir 6 orang pendulang tradisional tewas setelah dipanah dan bacok oleh orang tak dikenal di area PT Freeport Indonesia.

Situasi ini mengakibat warga Kota Timika merasa resah karena isu-isu akan adanya penyerangan dari kelompok warga tertentu kepada kelompok warga yang diduga sebagai pelaku.

Pihak keluarga korban meminta agar pihak kepolisian segera menangkap dan menghukum pelakunya seberat-beratnya karena perbuatan tersebut sangat tidak berperikemanusiaan. (Spedy Paereng).


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending