Bagikan:

3 Perusahaan Dukung Penanggulangan Aids di Kutai Timur

Dugaan semakin maraknya penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kutai Timur (Kutim) dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan Pemkab Kutim prihatin. Sementara upaya pencegahan diakui belum maksimal

NUSANTARA

Jumat, 22 Mar 2013 18:53 WIB

3 Perusahaan Dukung Penanggulangan Aids di Kutai Timur

Aids di Kutai Timur

KBR68H, Sangatta - Dugaan semakin maraknya penyebaran  Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kutai Timur (Kutim) dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan Pemkab Kutim prihatin. Sementara upaya pencegahan diakui belum maksimal karena masyarakat malu untuk melakukan pemeriksaan.

Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman selaku Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kutim, menyebutkan KPA sudah menandatangani MoU dengan PT Kaltim Prima Coal, Pertamina Field Sangatta serta PT Budi Wiguna Prima Sangatta. Ia  mengakui pencegahan penyebaran virus yang menyebabkan kekebalan tubuh berkurang ini tidak bisa ditumpukan kepada KPA dan tim yang ada tanpa dukungan semua pihak terutama perusahaan yang mempunyai tenaga kerja banyak. “Jika perusahaan terlibat aktif tentu upaya pencegahan akan bisa dilakukan paling tidak memberikan sosialisasi akan bahayanya HIV,” ujar Ardiansyah.

Ia menyebutkan, dalam kurun waktu 7 tahun terakhir  di Kutim terdapat 83 kasus terbanyak pada tahun 2011 mencapai 45 kasus sedangkan tahun 2012 sampai September lalu sebanyak 18 kasus, selain itu terdapat 1 anak diduga terinfeksi dan 1 orang sedang dalam penelitian. “Sudah dua belas  meninggal dunia,” jelas Ardiansyah.

Ia menerangkan,  HIV/AIDS dan IMS dapat menular kepada orang lain dengan cara hubungan seksual tidak aman atau tidak terlindungi sesuai standar kesehatan. Penularan HIV melalui hubungan seks  terjadi di dalam atau di luar nikah jika dilakukan tanpa kondom dengan orang yang sudah tertular HIV.

Menurut Ardiansyah dari pemetaan, berdasarkan profesi penderita HIV terbesar dari karyawan swasta, selain itu pekerja seks (PSK) dan ibu rumah tangga. Data yang dihimpun KPA Kutim, kalangan ibu rumah tangga mencapai 18,5%. “Penyebaran HIV sebagian besar melalui hubungan seks, kemudian jarum suntik narkoba serta melalui ibu ke bayi. Secara kasat mata,  narkoba dan perselingkuhan,” ujar Ardiansyah.

Terhadap MoU, Ardiansyah berharap terus ditindaklanjuti dengan mengandeng KPA. Ia optimis, MoU yang dilakukan KPA dengan KPC, Pertamina dan Budi Wiguna Prima bisa menular ke perusahaan lain seperti Indominco serta perkebunan.

Saat berlangsung penandatangan MoU kemarin, PT KPC diwakili Imanuel Manage, sementara A Muhar mewakili Pertamina dan Iman Orgen dari PT Budi Wiguna Prima. “Kita punya kepentingan dengan masalah pencegahan HIV – AIDS, karena banyak pekerja KPC merupakan pria dan diperkirakan rawan terkena,” ujar Imanuel seusai penandatangan MoU.

Sumber: Gema Wana Prima

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending