KBR, Banyuwangi- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap puluhan ribu ternak sapi di daerahnya.
Vaksinasi tersebut dilakukan setelah Banyuwangi mendapatkan bantuan vaksin dari pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur lebih dari 33 ribu dosis.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan vaksinasi saat ini diprioritaskan pada ternak sapi. Adapun sasaran penerima vaksin yaitu para peternak sapi sekala kecil atau perorangan. Sedangkan untuk pernak kalangan industri diarahkan untuk vaksin PMK secara mandiri.
Untuk memaksimalkan pencegahan PMK di Banyuwangi, pemkab siap menambah stok vaksin dan disinfektan dengan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) daerah.
“Pak Pj Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa Jawa Timur, ini darurat PMK. Dan di Banyuwangi sendiri juga cukup banyak karena memang populasi ternak kita juga besar, sampai 400 kasusnya dan kita bergerak cepat untuk mengantisipasi itu maka kita semua vaksinasi ternak-ternak yang ada di Banyuwangi," ujar Ipuk di Banyuwangi, Rabu (12/2/2025).
"Kita juga berikan disinfektan kepada para peternak untuk nanti bisa menjadi bagian dari preventif agar kandangnya terjaga dari virus- virus PMK,”imbuhnya.
Baca juga:
- Darurat PMK di Jatim: Pemprov Ajukan Tambahan Vaksin ke Pusat
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda menambahkan, proses vaksinasi terhadap hewan ternak sapi di Banyuwangi akan dilakukan selama dua pekan ke depan.
Sasarannya, kata dia, dengan cakupan total vaksinasi mencapai 33,19 persen dari total populasi sapi yang mencapai 101 ribu lebih ekor sapi yang ada di Banyuwangi.
Ilham menjelaskan, hingga Februari 2025 ada sekitar 400 ekor lebih sapi di Banyuwangi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.
Untuk mencegah lebih luas lagi penyebaran PMK, selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan pembatasan lalu lintas keluar masuk hewan ternak dari dan menuju Banyuwangi.
Selain itu sejumlah pasar hewan di Banyuwangi juga masih ditutup.
Baca juga: