KBR, Cirebon - Puluhan anggota tim sukses calon anggota legislatif Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengalami depresi.
Mereka kini menjalani pengobatan alternatif di Padepokan Anti Galau di Desa Sinarancang Kabupaten Cirebon pimpinan Ujang Busthomi.
Timses caleg tersebut mengalami depresi ringan dengan gejala suka melamun, berbicara sendiri, hingga sulit tidur.
Gejala tersebut timbul setelah penghitungan suara dan suara yang diperoleh caleg yang diusung tidak sesuai harapan.
Selain itu, para timses ini ditagih janji oleh caleg terkait kemenangan.
Pimpinan Padepokan Al-Busthomi (Padepokan Anti Galau) Ustad Ujang Busthomi mengatakan sejak penghitungan suara pemilu, Rabu (14/2/2024) padepokannya kerap didatangi timses caleg yang mengalami depresi.
Mereka datang untuk meminta doa agar dikuatkan dan disembuhkan, tidak sedikit yang menjalani terapi pengobatan alternatif.
"Sudah puluhan timses caleg dan dua caleg yang datang. Ada yang datang untuk konsultasi dan menenangkan diri, ada juga yang minta doa dan terapi. Kebanyakan mereka mengalami tekanan mental, sulit tidur dan sering meracau atau berbicara sendiri. Mereka mengaku gagal memenangkan calegnya pada Pemilu kemarin,” katanya, Senin (19/2/2024).
Baca juga:
Ujang Busthomi mengatakan terapi yang dijalani para timses ini berupa doa dzikir, mandi malam, dan rukyah.
Kebanyakan dilakukan 'rawat jalan', tidak ada yang menginap karena masih dalam kategori ringan.
“Mereka yang datang dalam kategori depresi ringan hingga proses pengobatan alternatif berupa dia, dzikir, mandi malam dan ruqyah. Tidak ada yang dirawat, walaupun ringan. Kalau tidak ditangani akan bertambah parah dan pengobatannya pun semakin sulit,” ujarnya.
Ujang menyiapkan kamar khusus bagi caleg maupun timses caleg yang mengalami depresi berat.
"Kamar khusus sudah disiapkan, namun belum ada yang kategori berat,” tuturnya.
Salah seorang caleg yang tengah menjalani terapi di Padepokan Anti Galau dari Dapil 3 Kota Cirebon, Syaefuddin Zuhri mengaku, sudah merogoh kocek dalam-dalam, demi memenangkan Pemilu 2024.
"Kita juga kan berharapnya memang, tapi Tuhan berkehendak lain. Sudah habis modal ratusan juta, karena kita membentuk tim pemenangan dari tahun 2022,” katanya.
Editor: Agus Luqman