Bagikan:

Pedagang Kuliner Daging Anjing di Solo Setop Berjualan Sementara

Ada beberapa warung yang berganti usaha daging hewan lain antara lain babi atau ayam.

NUSANTARA

Jumat, 23 Feb 2024 11:49 WIB

Pedagang Kuliner Daging Anjing di Solo Setop Berjualan Sementara

Salah satu warung kuliner penyedia daging anjjng di Solo, akhir Januari 2024. (Foto: KBR/Yudha satriawan)

KBR, Solo- Sebagian pedagang kuliner daging anjing di Solo, Jawa Tengah, tak berjualan untuk sementara waktu. Dari pantauan KBR di sejumlah lokasi, Kamis malam, 22 Februari 2024, warung yang menjual menu kuliner daging anjing memilih tutup sementara.

Lapak mereka tampak kosong. Bahkan, ada beberapa warung yang berganti usaha daging hewan lain antara lain babi atau ayam.

Wali Kota Solo Gibran mengatakan surat edaran (SE) imbauan tidak memperdagangkan dan mengkonsumsi daging anjing dibuat sebagai bentuk aspirasi publik.

"Yang jelas ini karena desakan dari warga agar perdagangan daging anjing, warung rica-rica gukguk ini ditindaklanjuti," ujar Gibran, Kamis sore, (22/2/2024).

Gibran menjelaskan Pemkot Solo sedang mencari solusi alih usaha bagi pedagang kuliner daging anjing di Solo. Semisal lewat pendampingan alih usaha dan penyertaan modal usaha baru.

19 Februari 2024, Pemkot Solo SE Wali Kota Solo Nomor TN.38/597/2024 tentang Imbauan Konsumsi Produk Pangan Asal Hewan yang Aman dan Sehat di Kota Solo.

Dalam surat imbauan itu dijelaskan kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk pangan asal hewan yang berasal dari hewan nonternak, misal anjing, kucing, dan kera, sebab berpotensi tertular zoonosis ecoli, salmonella, kolera, dan lainnya.

Beberapa daerah di sekitar Solo antara lain Sukoharjo dan Karanganyar sudah menerapkan SE tersebut. Pemda membantu modal sekitar Rp2 juta bagi pedagang daging anjing untuk alih usaha daging hewan ternak lain.

Baca juga:

Editor: Sindu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending