KBR68H, Surabaya - Badan SAR Nasional meminta warga yang tinggal dalam radius 5 km di lereng Gunung Kelud, Jawa Timur, untuk mengungsi pasca gunung itu dinyatakan dalam status waspada.
Dalam siaran pers, Kabag Humas Basarnas Moch. Hernanto, mengatakan sudah berkoordinasi dengan tim di Kabupaten Blitar dan Kediri Kota untuk mengevakuasi warga.
Sementara Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi peningkatan gempa vulkanik dangkal, pada kawasan gunung Kelud sejak 31 Januari hingga 3 Februari kemarin.
Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, pemantauan telah ditingkatkan dengan menambah sejumlah alat di sekitar gunung Kelud. Ini dilakukan setelah status gunung ditingkatkan menjadi waspada 2 Februari lalu.
“Jadi kegempaan ini, untuk gempa vulkanik dangkal ini sejak tanggal 31 Januari ini sudah terlihat naik terus ya. Terakhir itu yang tadinya tanggal 31 Januari (ada) 53 (gempa), tanggal 2 sudah mencapai 78 (gempa), dan hari ini baru 12 jam sudah mencapai 31 (gempa) jumlahnya,” papar Hendra.
Sebelumnya status Gunung Kelud ditingkatkan menjadi waspada. PVMBG pun mengeluarkan larangan kepada warga untuk berkegiatan di radius 2 kilometer. Menurut Hendra Gunawan, pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siap mengantisipasi dampak bencana jika erupsi Gunung Kelud terjadi.
Editor: Antonius Eko