KBR68H, Nunukan - Warga Nunukan yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Malaysia mengandalkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari negeri jiran. Warga mengaku tak pernah mendapat jatah BBM dari Indonesia.
Kepala Bidang Migas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan Purwo Hari Uboyono mengakui kesulitan untuk menyalurkan BBM ke wilayah yang berada di perbatasan tersebut. Untuk itu, Distamben Nunukan mengusulkan didirikan agen premium, minyak dan solar (APMS). Sementara pemasok BBM diusulkan dari Petronas Malaysia.
"Solusinya adalah mungkin didirikan APMS disana. Di Krayan ini nanti ambil BBMnya dari Petronas rencana solusinya. Dari Long Wodang ke Bakalalan itu jalurnya ada,kemudian ke Lawas juga jalurnya sudah ada. Tinggal sedia APMS ngambilnya dari sana." ujar Purwo hari Uboyono.
Kepala Bidang Migas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan Purwo Hari Uboyono menambahkan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak di wilayah perbatasan Kecamatan Krayan selama dua bulan terakhir membuat harga BBM melambung hingga 50 ribu rupiah per liter.
Editor : Sutami