KBR68H, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan surutnya air laut Karangantu akibat adanya retakan gempa di dasar laut. Menurut prakirawan BMKG Luthfi Fitriano, fenomena itu biasa jika terjadi gempa di dasar laut.
"Sebenarnya itu fenomena bekas terjadi gempa ya, bekas retakan. Air kembali menyurut, ke celah-celah tersebut,” kata Luthfi saat dihubungi KBR68H Sabtu (8/2).
“ Namun untuk sepertinya untuk adanya potensi Tsunami pastinya BMKG akan memberikan peringatan.”
Kemarin warga Cilegon heboh karena air laut Pantai Karangantu, Serang, Banten, mendadak surut. Air di sana surut 0,5 hingga 1 kilometer dan menyebabkan ikan-ikan di sana mati. Warga di sekitar panik mengingat tsunami yang terjadi di Aceh, air lautnya surut hingga mencapai 1,5 km selama 5 hari.
Editor: Citra Dyah Prastuti