Bagikan:

Sebaran Hotspot di Riau Meluas

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Riau Said Saqlul Amri mengatakan, setidaknya ada sekitar 240 titik di wilayah itu. Jumlah itu mencapai setengah dari jumlah titik panas yang ditemukan di seluruh wilayah di Sumatera. Sejak awal Fe

NUSANTARA

Rabu, 12 Feb 2014 10:10 WIB

Author

Bambang Hari

Sebaran Hotspot di Riau Meluas

Riau, BPBD, kabut asap, kebakaran, hotspot

KBR68H, Jakarta - Sebaran titik panas kebakaran lahan atau hotspot di Riau semakin meluas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Riau Said Saqlul Amri mengatakan, setidaknya ada sekitar 240 titik di wilayah itu. Jumlah itu mencapai setengah dari jumlah titik panas yang ditemukan di seluruh wilayah di Sumatera.

Sejak awal Februari, wilayah Riau dan beberapa Wilayah di Sumatera memiliki curah hujan yang sangat kecil. Kondisi ini menyebabkan kebakaran lahan gambut yang ada di wilayah itu.

Selain faktor cuaca, kebakaran lahan juga disebabkan oleh adanya perusahaan atau masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakarnya.

"Memang ini disebabkan kemarau. Sudah sekitar seminggu tidak ada hujan. Sehingga kemungkinan besar, masyarakat atau perusahaan untuk memanfaatkan lahan itu dengan cara membakar. Nah inilah yang terus menerus kita imbau kepada masyarakat maupun perusahaan agar tidak memanfaatkan hutan dengan cara dibakar. Di Provinsi Riau, sekitar 60 persen lahannya lahan gambut," jelas Said dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Riau Said Saqlul Amri menambahkan, akibat kebakaran lahan itu, jarak pandang di beberapa wilayah sangat pendek, kurang dari 500 meter. 

Titik api terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti Riau dan Kalimantan Barat. Akibat asap yang ditimbulkan tercatat lebih dari 1000 warga Riau terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending