Bagikan:

Relawan Kelud, Sering Narsis dan Nyusahin

Pengurus Posko Logistik letusan Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur mengaku terganggu dengan membanjirnya para relawan yang tidak terorganisir.

NUSANTARA

Senin, 17 Feb 2014 07:39 WIB

Relawan Kelud, Sering Narsis dan Nyusahin

gunung kelud

KBR68H, Jakarta - Pengurus Posko Logistik letusan Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur mengaku terganggu dengan membanjirnya para relawan yang tidak terorganisir. 


Staf Bagian Administrasi Posko Logistik Kediri, Ngadiran mengatakan kehadiran mereka  mengacaukan penyaluran bantuan untuk korban bencana. Apalagi, para relawan yang tidak terdaftar kerap membuat data kebutuhan logistik menjadi ganda. Selain itu, kata Ngadiran, laporan para relawan banyak yang tidak akurat.


"Satu sisi memang membantu, tapi satu sisi yang lain juga sering tumpang tindih dengan koordinator yang ada di kecamatan. Satu sisi dari pihak koordinator di Kecamatan sudah mengajukan kebutuhan logistik. Tapi yang lain dari pihak relawan yang lain juga mengajukan logistik, tapi dengan subyektivitas yang masih tinggi, Hitungannya berdasarkan kalkulasi mereka sendiri," kata Ngadirin.


Ngadiran menambahkan, hingga saat ini ada 360an relawan yang terdaftar resmi di Kediri. Mereka tersebar di 92 titik pengungsian. Di luar itu, kata Ngadiran, setiap harinya ada dua sampai tiga orang relawan tidak terdaftar yang menyampaikan kebutuhan logistik. Hal ini akhirnya menyusahkan tim di posko logistik dalam mendata penyaluran bantuan. 


Selain mengganggu penyaluran bantuan, sejumlah relawan juga kedapatan menerobos zona bahaya Gunung Kelud hanya untuk berfoto. Relawan dari Karang Taruna Kabupaten Kediri Aswin mengatakan ulah sebagian pejabat dan relawan yang berfoto-foto saat penanganan dampak bencana sangat tidak pantas. Itu sebab, Aswin meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengusir para relawan keluar dari kawasan pengungsian warga.


"Ya itulah yang bikin aku mikir kadang gini, Ya Allah di tengah mereka itu loh. Kayaknya memang untuk uluran tangan emang iya. Tapi kalau di sananya cuma tingak-tinguk terus tidak ngapa-ngapain, ya kenapa harus ada di sana?" keluh Aswin kepada KBR68H, Minggu (16/2).


Sebelumnya ada beberapa pejabat dan relawan yang menerobos zona bahaya hanya untuk berfoto di depan gerbang Gunung Kelud. Padahal pemerintah sudah menetapkan wilayah 10 kilometer dari Gunung Kelud sebagai zona berbahaya. Zona ini harus dikosongkan dari warga maupun relawan. Sebagian relawan menerobos kawasan berbahaya dengan menggunakan mobil bala bantuan. Gunung Kelud sendiri hingga saat ini masih berstatus Awas. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending