KBR68H, Jakarta - Federasi Serikat Guru Independen (FSGI) mempertanyakan klaim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebut program pendidikan gratis di Indonesia berhasil baik.
Presidium FSGI, Guntur Ismail beralasan keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari banyaknya masyarakat yang bersekolah secara gratis.
Guntur mengatakan keberhasilan pendidikan juga harus dilihat dari keseriusan pemerintah dalam menanggung semua biaya fasilitas, sarana dan prasarana siswa-siswi sekolah. Menurutnya, cara tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu pendidikan pelajar di Indonesia.
"Kalau berhasil mengurangi beban masyarakat memang iya. Tapi kalau menyambungnya dengan mutu pendidikan, gurunya dulu yang harus diurus. Selanjutnya adalah dari segi saranan dan prasarana. Misalnya, pembagian buku secara gratis kepada siswa. Bukan hanya sekolahnya saja yang gratis. Tapi bagaimana mendapatkan buku sebagai bahan belajar siswa," katanya dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Senin (10/02)..
Pekan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim program pendidikan gratis sudah berjalan baik. Klaim itu disampaikan saat SBY meninjau sejumlah fasilitas pendidikan pada awal Februari 2014.
Peninjauan itu dilakukan selama tiga hari di Sumedang, Kuningan, Cirebon Jawa Barat, dan Pekalongan Jawa Tengah. Peninjauan itu berkaitan dengan tekad pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh rakyat di Indonesia.
Program pendidikan gratis sudah dicanangkan sejak 2009 lalu. Melalui program ini, siswa sekolah di jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) tidak dipungut biaya SPP. Pemerintah menganggarkan dana triliunan rupiah untuk kegiatan pendidikan itu, melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
Sejumlah pendengar KBR68H mempertanyakan klaim Presiden SBY tersebut. Mereka mengirim tanggapan melalui SMS ke redaksi KBR68H di 0812-1188-181 saat diminta tanggapan soal pernyataan SBY itu, Senin (10/2).
"Berhasil? Justru Gatot alias Gagal Total," komentar Tina, warga Jakarta.
"Apanya yang berhasil? Warga belajar yang ikut program kesetaraan paket A, B, C, DO karena tak punya biaya justru makin banyak. Dan PKBM (penyelenggara kegiatan belajar mengajar) bekerja sama dengan swadaya," kata Erni dari Mukomuko Bengkulu, melalui SMS.
Pendengar lain, OL Sihombing dari Nias mempertanyakan tolok ukur yang dipakai SBY dalam mengetahui keberhasilan program pendidikan gratis. "Menurut SBY pendidikan gratis berhasil. Apa ukurannya? Di Nias masih banyak sekolah menagih uang sekolah untuk SD dan SMP," kata Sihombing.
"Progam pendidikan gratis berhasil? Dilihat dulu dong, jangan buru buru mengklaim. Kalau untuk Jakarta, atau tepatnya di pulau Jawa, mungkin ya. Tapi ingat, lihat dulu penduduk yg tinggal d perbatasan. Banyak sekali yg ngga mampu bersekolah. Itu sangat menyedihkan. Mereka rakyat Indonesia juga kan?" komentar Fahmi, warga Jakarta melalui SMS.
Editor: Agus Luqman
Publik Pertanyakan Klaim SBY soal Keberhasilan Pendidikan Gratis
Pekan lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim program pendidikan gratis sudah berjalan baik. Klaim itu disampaikan saat SBY meninjau sejumlah fasilitas pendidikan pada awal Februari 2014.

NUSANTARA
Senin, 10 Feb 2014 12:02 WIB


Pendidikan, gratis, SBY, anggaran
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai