Bagikan:

Perjalanan Panjang Abu Letusan Kelud di atas Barat Jawa

KBR68H, Jakarta - Letusan Gunung Kelus menyebabkan banyak kawasan di sisi barat Jawa mengarah ke Yogyakarta dan Semarang tertutup debu. Hanya saja di kawasan yang dekat dengan kelud seperti di Kediri dan Belitar cerah. Mengapa?

NUSANTARA

Jumat, 14 Feb 2014 11:40 WIB

Perjalanan Panjang Abu Letusan Kelud di atas Barat Jawa

gunung kelud, meletus

KBR68H, Jakarta - Letusan Gunung Kelus menyebabkan banyak kawasan di sisi barat Jawa mengarah ke Yogyakarta dan Semarang tertutup debu. Hanya saja di kawasan yang dekat dengan kelud seperti di Kediri dan Belitar cerah. Mengapa?

Juru Bicara Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan sebelumnya, dampak erupsi Gunung Kelud telah menyebabkan hujan abu merata di beberapa wilayah di luar dari daerah terdekat dari Gunung Kelud. Sejak pukul 08.00 WIB pagi ini di Kediri dan Blitar cerah.

"Sudah tidak ada hujan abu pasir. Sinar matahari tembus sampai permukaan tanah dan langit terlihat biru. Namun di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir," jelas Sutopo saat berbincang dengan KBR68H, Jumat (14/3).

Sutopo menjelaskan BMKG menganalisa abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah Timur Laut. Pada lapisan 5.000 meter ke arah Barat Laut dan pada 9.000 meter ke arah barat. Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Gunung Kelud.

"Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya. Sedangkan di bagian timur hujan abu hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB," jelas dia.

Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertuda. Penundaan itu menunggu situasi semakin kondusif. 

"Banyak masyarakat di luar radius 10 km yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih rumah. Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja," papar Sutopo.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending