Bagikan:

Pengamat : Waspadai Penumpang Gelap Bus Wisata

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta diminta mewaspadai penumpang gelap bus pariwisata yang resmi beroperasi hari ini

NUSANTARA

Senin, 24 Feb 2014 14:42 WIB

Pengamat : Waspadai Penumpang Gelap Bus Wisata

Bus Wisata Jakarta, Penumpang Gelap, Lima Bus Wisata

KBR68H, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta diminta mewaspadai penumpang gelap bus pariwisata yang resmi beroperasi hari ini. Penumpang gelap adalah penumpang yang sengaja memanfaatkan bus gratis itu untuk keliling kota, bukan untuk berwisata. Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, untuk menghindari penumpang gelap tersebut, petugas bus harus menanyakan tujuan penumpang agar tepat sasaran. Ini agar bus bisa dimanfaatkan secara efektif untuk wisatawan.


"Enggak mau gantian, jadikan orang harusnya bertujuan dari silang Monas Barat itu saya mau ke museum, artinya saya harus benar-benar menggunakan rute itu sesuai untuk tujuan saya. Jangan sampai sekedar muter kemudian mereka yang sudah ingin memanfaatkan tidak bisa menggunakannya. Jadi di sini memang harus dipertanyakan oleh petugas yang ada di dalam bus, ditanyakan, tujuan anda kemana?. Jadi, dia bisa mengatur, siapa yang turun di halte tertentu, siapa yang terus berlanjut," kata Yayat kepada KBR68H, Senin (24/02).


Hari ini Pemprov DKI Jakarta resmi mengoperasikan lima bus tingkat wisata. Keberadaan bus ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan domestik. 


Bus dengan kapasitas 60 tempat duduk ini akan beroperasi setiap hari sejak pukul 9 pagi hingga 7 malam. Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman mengatakan, pada tahap pertama, bus ini baru menjangkau tempat wisata yang terletak di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Istiqlal, Katedral, Pasar Baru hingga Monumen Nasional.


Editor : Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending