KBR68H, Jakarta– Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengaku masih kesulitan untuk mencari lahan relokasi warga yang tinggal di daerah berbahaya letusan gunung Sinabung.
Juru bicara Pemda Kabupaten Karo, Sumatera Utara Jhonson Tarigan mengatakan salah satu kendala yang dihadapinya adalah ketersediaan anggaran. Karena itu pihaknya kini tengah fokus mengembalikan warga yang tinggal di luar radius berbahaya 5 Km.
“Di luar radius 5 Km sedang proses pemulangan mas ke kampung masing-masing, sedangkan yang berada di dalam radius 5 Km masih di luar dan masih pengungsi. (Apakah aktivitas Sinabung masih membahayakan?) Iya, atas rekomendasi pusat vulkanologi di area di dalam radius 5 KM masih berbahaya sedangkan di luar 5 km sudah tidak. Justru itu sekarang ada proses pemulangan 16 desa. Status Sinabung masih awas jadi masih cukup berbahaya,” ujarnya kepada KBR68H.
Jhonson Tarigan memperingatkan bagi warga yang sudah pulang ke rumah masing-masing agar tetap waspada. Pasalnya aktivitas Sinabung masih cukup tinggi.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan relokasi bagi warga di 5 desa yang masuk radius berbahaya letusan Sinabung. Kelima desa itu adalah Simacem, Bekerah, Sigarang-garang, Sukameriah, dan Sukanalu.
Editor: Antonius Eko