Bagikan:

Pemadaman Listrik di Sumut Rugikan UKM

KBR68H, Medan- Pengusaha UKM mengaku merugi atas seringnya listrik padam di kota Medan Sumatera Utara.

NUSANTARA

Rabu, 26 Feb 2014 13:56 WIB

Author

Andang Suyadi

Pemadaman Listrik di Sumut Rugikan UKM

Pemadaman, Listrik, Sumut, PLN

KBR68H, Medan- Pengusaha UKM mengaku merugi atas seringnya listrik padam di kota Medan Sumatera Utara. Salah satu pelaku UKM, Unden Nur mengatakan produksinya berkurang hingga 80 persen. Durasi setiap kali pemadaman bisa mencapai empat jam.

Pengusaha roti burger ini menyebut kini hanya bisa memproduksi 500 roti per hari dari biasanya 2500 roti per hari. Unden hanya bisa pasrah atas pemadaman lisrik bergilir yang terjadi. Menurut Unden PLN Sumut di akhir 2013 pernah berjanji tahun ini tidak ada lagi pemadaman bergilir. (Baca: PLN Janji Listrik Sumatera Normal Bulan Depan)

"Satu hari listrik mau dua kali padam, sekali padam empat jam, kami satu hari roti harus 2500 roti harus ada, ini karena pemadaman listrik 500 rotipun belom bisa kami buat, kemaren janjinya tahun 2013 janji PLN katanya di tahun 2014 tidak ada pemadaman listrik lagi, tapi buktinya apa ? Ya kami hanya bisa pasrahlah," ujar Unden Nur, Rabu (26/2) .

Selain kalangan UKM, usaha perhotelan juga terpukul dengan pemadaman listrik bergilir di Sumatera Utara. Kalangan perhotelan menyesalkan pemadaman listrik yang terus terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). pemadaman ini menyebabkan beban biaya operasional meningkat, dan merugikan kalangan usaha.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera Utara menyatakan pemadaman listrik di provinsi tersebut akibat kerusakan pembangkit listrik. Menurut Juru Bicara PLN Sumut, Raidir Sigalingging akibat kerusakan pembangkit tersebut, pasokan listrik menjadi terbatas. Raidir menjanjikan listrik kembali pulih pada awal Maret mendatang.

Editor: Irvan Imamsyah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending