Bagikan:

Pelatihan Pencinta Alam Mahasiswa di Cirebon Telan Korban

Pelatihan dasar pencinta alam memakan korban jiwa. Korban adalah mahasiswa semester empat jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon (IAIN) Abdul Kodir Jaelani (20 tahun).

NUSANTARA

Senin, 03 Feb 2014 22:09 WIB

Author

Suara Gratia

Pelatihan Pencinta Alam Mahasiswa di Cirebon Telan Korban

Pelatihan Pencinta Alam, Mahasiswa, Cirebon

KBR68H, Cirebon – Pelatihan dasar pencinta alam memakan korban jiwa. Korban adalah mahasiswa semester empat jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon (IAIN) Abdul Kodir Jaelani (20 tahun).

Ia meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (Mahapeka), pada 13 Januari 2014 lalu di Bukit Palutungan Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan. Abdul tak sadarkan diri setelah mengikuti senam pagi di hari ke-13 dari tiga pekan yang dijadwalkan.

Pada 25 Januari lalu, Abdul sempat dilarikan ke Rumah Sakit Juanda Kabupaten Kuningan, dan dirujuk ke Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Setelah mendapat perawatan intensif, Abdul menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu lalu (1/1).

“Seluruh Civitas Akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Abdul Kodir Jaealani,” papar Pembantu Rektor III Cecep Sumarna ditemui di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jalan Perjuangan.

Rektorat, kata dia, membentuk tim khusus bersifat internal untuk mengungkap penyebab dan kronologis kematian Abdul.

Cecep menjelaskan, pihak rektorat mendukung kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bersifat mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas dan karakter berfikir, namun tidak diizinkan sedikitpun untuk mengambil tindakan kekerasan. Kalau ada indikasi terjadi tindak kekerasan, pihaknya akan menjatuhi sanksi tegas dari pembekuan organisasi hingga drop out.

“Kami tidak ingin hal ini terulang kembali, selanjutnya kami menunggu hasil penyidikan tim dokter mengenai penyebab kematian Abdul,” ungkapnya.

Sementara, menurut salah satu anggota Mahapeka IAIN Syekh Nurjati Cirebon Saepudin, almarhum Abdul meninggal setelah mengikuti senam pagi. Padahal malam sebelumnya tidak ada aktifitas fisik yang berat dan berdasarkan formulir yang diisi, Abdul tidak memiliki riwayat penyakit khusus.

“Setelah senam pagi dia tidak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Lalu langsung kami bawa ke rumah sakit. Sejak mengikuti diklatsar almarhum tidak menunjukkan gejala sakit apapun, dia baik-baik saja, bahkan sebelum ikut kegiatan seluruh peserta mencantumkan surat kesehatan dari dokter” jelasnya.

Ia mengaku, sempat kesulitan menghubungi pihak keluarga karena, almarhum tidak mencantumkan alamat lengkap dalam formulir peserta, akhirnya alamat rumah keluarga ditemukan setelah mendapat informasi dari teman sekelas Adbul. “Kami agak terlambat memberitahukan kepada pihak keluarga, karena kesulitan mencari alamat almarhum” tutupnya.(Frans C. Mokalu)

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending