Bagikan:

Pasca Erupsi G Kelud, Pariwisata Tidak Terganggu

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Usaha Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Tengah mengklaim erupsi Gunung Kelud tak terlalu memengaruhi sektor pariwisata di sana.

NUSANTARA

Senin, 17 Feb 2014 22:47 WIB

Author

Rio Tuasikal

Pasca Erupsi G Kelud, Pariwisata Tidak Terganggu

gunung kelud, pariwisata, asita


KBR68H, Jakarta - Asosiasi Usaha Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Tengah mengklaim erupsi Gunung Kelud tak terlalu memengaruhi sektor pariwisata di sana. Ketua Asita Joko Suratno mengatakan, letusan Gunung Kelud terjadi saat musim wisata sepi. Kata dia, jumlah turis memang berkurang karena penutupan sejumlah bandara, tapi tidak berpengaruh banyak. (Baca: Kelud Meletus, Agenda Wisata di Surakarta Mundur)

"Semarang tidak begitu terpengaruh. Kalau Borobudur hari ini kita sedang bersih-bersih. Kebetulan di bulan ini sedang low season (musim sepi). Jadi memang ada beberapa wisatawan yang kemarin membatalkan penerbangan, tapi jumlahnya tidak signifikan. Karena memang ini sedang low season. Ya nggak banyak berpengaruh lah," kata Joko Suratno saat berbincang dengan KBR68H, Senin (17/2) .

Ketua Asosiasi Usaha Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Tengah Joko Suratno menambahkan, industri pariwisata dipengaruhi pada kondisi alam, stabilitas politik dan keamanan satu negara, termasuk terorisme. Joko Suratno berharap tidak ada bencana atau kemelut politik jelang musim wisata pada Juni, Juli dan Lebaran nanti. Pascaerupsi Gunung Kelud pekan lalu, Candi Borobudur dan Prambanan diselimuti abu vulkanik. Begitu juga dengan lokasi wisata lain di Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Pemerintah Daerah Solo bahkan menunda dua festival besar karena Solo ikut terdampak abu vulkanik dari Gunung Kelud. (Baca: Gunung Kelud Belum Capai Puncak Letusan)

Editor : Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending