KBR68H, Nunukan - Nelayan Filipina ditengarai mencuri ikan di wilayah perairan Ambalat, Kalimantan Utara. Namun keberadaan mereka sulit diketahui karena berbaur dengan nelayan tradisional di wilayah perbatasan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Pejabat di Dinas Perikanan dan Kelautan Nunukan Rukhi Sayahdin mengatakan, minimnya kesadaran nelayan di wilayah perbatasan untuk mengurus perizinan kepemilikan perahu membuat pihaknya kesulitan membedakan keberadaan nelayan Filipina dengan nelayan lokal.
"Bagaimana kita mau buat penandaan kapal kalau ijinnya nggak ada. Anggota kita nelayan hampir semua lupa KTP. Alasannya klasik semua. Ketinggalan di rumah, semua di rumah, ijinpun di rumah. Mungkin yang paling bagus itu membuat standar mereka ke laut," ujar Rukhi Sayahdin.
Pejabat di Dinas Perikanan dan Kelautan Rukhi Shayahdin menambahkan, dari 3000 nelayan di perbatasan Nunukan tercatat hanya 500 nelayan yang mengurus perizinan kepemilikan kapal. Padahal untuk mengurus izin, nelayan tidak dipungut biaya.
Editor : Sutami