KBR68H, Balikpapan - Sektor perhotelan di Kalimantan Timur (Kaltim) merugi cukup besar akibat pemadaman listrik alias “byar pet” yang terjadi setiap hari hingga 12 jam.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan mengatakan, pemilik hotel harus mengeluarkan biaya yang cukup besar hingga 15 persen. Sebab manajemen hotel harus membeli bahan bakar solar untuk genset. Berbeda jika menggunakan listrik PLN yang biayanya cukup murah.
Selain itu, kata Yulidar, pihak hotel juga harus mengeluarkan biaya perbaikan untuk peralatan elektronik yang rusak akibat pemadaman, karena turun-naiknya tegangan.
"Saya rasa yang jelas satu peralatan akan terganggu, terutama elektronik yang sangat sensitive tegangan-tegangan, naik turunnya tegangan. Kedua harus diakui juga cost menggunakan genset jauh lebih besar dari pada PLN, mungkin presentasenya itu ya, paling tidak 10 - 15 persen pasti ada, tambahan-tambahan cost untuk energi listriknya," ujar Yulidar Gani.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan menambahkan, selama ini PLN tidak bertanggung jawab atau memberikan ganti-rugi atas pemadaman yang menyebabkan kerugian bagi dunia usaha.
Menurutnya, PHRI sudah pernah mengajukan klaim atas kerugian yang dialami, namun ditolak PLN. Harusnya kata Yulidar, PLN mengganti rugi, ataupun memberikan dispensansi maupun potongan tagihan iuran listrik, karena konsumen dirugikan.
Editor: Anto Sidharta
Listrik Sering Byar Pet, Pengusaha Hotel Mengeluh
Sektor perhotelan di Kalimantan Timur (Kaltim) merugi cukup besar akibat pemadaman listrik alias

NUSANTARA
Rabu, 12 Feb 2014 16:21 WIB


Listrik, Pengusaha, Hotel
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai