KBR68H, Jakarta – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menganggarkan dana Rp 2,6 miliar untuk perbaikan sektor pertanian pasca letusan Gunung Kelud 14 Februari lalu. Juru bicara Pemprov Jawa Timur Anom Surahno mengatakan, anggaran tersebut untuk pembelian bibit baru dan pembiayaan pembenahan lahan warga.
Anom memastikan tidak akan ada penggantian lahan pertanian yang tertutup debu akibat letusan Gunung Kelud. Menurutnya, debu vulkanik justru akan membuat lahan pertanian menjadi lebih subur.
“Jadi hasil penelitian lab kemarin, debu yang ada dari Gunung Kelud kemarin tidak membahayakan pertanian. Debu tersebut tidak mengandung nitrogen yang asam itu, debu tersebut hanya mengandung silika dan posfor yang justru diperlukan oleh tanah. Jadi semoga setelah ini hujan sehingga tanah bisa dikelola kembali oleh warga, bibit-bibit kan sudah kita berikan kepada petani agar bisa bercocok tanam kembali,” ujar Anom saat dihubungi KBR68H.
Juru bicara Pemprov Jawa Timur Anom Surahno menambahkan, bantuan logistik dari daerah lain, pusat, dan swasta masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar petani yang lahannya belum bisa diolah kembali.
Pertengahan Februari ini Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur meletus. Pemerintah setempat mencatat lebih dari 4300-an hektar lahan pertanian tertutup abu vulkanik.Secara nominal kerugian disektor pertanian mencapai setidaknya 1,2 miliar rupiah.
Editor : Sutami