Bagikan:

Krisis Listrik, Masyarakat Sumut Harus Terima Pembangunan Pembangkit Listrik Baru

KBR68H,Jakarta - LSM konsumen YLKI menilai pemadaman listrik yang terjadi di Sumatera Utara merupakan konsekuensi logis dari minimnya pasokan listrik di wilayah itu.

NUSANTARA

Rabu, 26 Feb 2014 22:13 WIB

Krisis Listrik, Masyarakat Sumut Harus Terima Pembangunan Pembangkit Listrik Baru

krisis listrik, sumatera utara, pembangkit baru

KBR68H,Jakarta - LSM konsumen YLKI menilai pemadaman listrik yang terjadi di Sumatera Utara merupakan konsekuensi logis dari minimnya pasokan listrik di wilayah itu. Ketua Harian YLKI Sudaryatmo mengatakan, Pemprov setempat harus bisa membujuk masyarakat agar mau menerima pembangunan tower listrik baru. Bila tidak, pasokan listrik di Sumatera Utara tak pernah cukup. (Baca: Listrik Kerap Padam, Massa di Medan Demo PLN)

"Kalau defisit ya Pemda harus menggalakan pembangunan pembangkit baru. Memang di Sumatera Utara kendalanya soal lahan. Tapi kan itu tanggung jawab Pemprov. (Masih banyak penolakan kabarnya). Ya kalau punya komitmen bisa seperti Pemprov Kalimantan Timur. Bikin pembangkit sendiri lalu dijual ke PLN," kata Sudaryatmo saat dihubungi KBR68H (26/02).

Ketua Harian YLKI sudaryatmo menambahkan, Pemprov Sumatera Utara harus mensosialisasikan pentingnya pembangunan menara dan pembangkit listrik baru ke masyarakat. Sebelumnya, masyarakat di Sumatera Utara mengeluhkan seringnya listrik padam. Bahkan pemadaman bergilir bisa terjadi lima kali dalam sehari. Manajer Bidang Perencanaan PLN di sana, Heri Priambodo mengatakan pembongkoran dilakukan untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab rusaknya mesin itu. Selain itu dia juga mengkalim telah mengupayakan penambahan pasokan listrik dengan membangun tower namun kerap ditolak warga.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending