KPK Datangi Rumah Atut di Bandung

KBR68H, Bandung - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi sejumlah rumah milik Gubernur Banten Atut Chosiyah di Komplek Perumahan Suryalaya Bandung.

Ketua RW 04 Komplek Suryalaya Bandung, Dadi Ramzah mengatakan penyidik KPK tersebut datang pada pukul  17.30 WIB dan meminta izin untuk ditemani mendatangi sejumlah rumah itu.

"Enggak tahu enggak berani saya lihat dokumennya. Cuman yang beliau tadi ngajak saya ke rumah Suryalaya IV nomer 1, nomer 22, dan nomer 36. Dan Suryalaya Tengah V nomer 8A ini dan Suryalaya A nomer 30," ujarnya di Jalan Suryalaya Tengah V, Komplek Suryalaya, Bandung (4/2).

Ketua RW 04 Komplek Suryalaya Bandung, Dadi Ramzah mengatakan rumah di Jalan Suryalaya Tengah V nomer 8A dihuni oleh pegawai dari Ratu Atut dan adiknya, Wawan.

Dadi mengaku tidak mengetahui pasti kepemilikan sejumlah rumah di Komplek Suryalaya, Bandung. Hingga saat ini penyidik yang berjumlah 10 orang itu melakukan pemeriksaan kepada penghuni rumah tersebut.

KPK sebelumnya menetapkan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah sebagai tersangka dalam sejumlah kasus. Diantaranya suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi dan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten.

Penyidik Tegur Tetangga Atut

Saat mendatangi rumah Atut, seorang penyidik KPK sempat menegur seorang tetangga Atut di salah satu rumahnya jalan Suryalaya V. Itu terjadi usai penyidik yang diketahui bernama Nouval Baswedan meminta sejumlah keterangan dari tetangga saat mendekat ke rumah yang penghuninya diperiksa tersebut.

Saat diminta menunjukan tanda identitas kependudukan, perempuan itu mengancam akan melaporkan penyidik karena melibatkan dirinya dalam penyelidikan.

"Bapak saya ini loh malah. Enggak ada masalah, enggak ada masalah,” kata perempuan itu.

“Ibu, saya beritahu bahwa saya berwenang kepada siapa pun yang saya mau lihat. Ibu tidak harus ngancem-ngancem saya ya. Saya ingatkan ibu dilarang mengancam penyidik. Kalau ibu keberatan atas tindakan saya maka silahkan komplain. Itu saya tegaskan jangan marah-marah ya,” kata Nouval Baswedan.

“Tapi saya takut, Pak,” sahut perempuan itu.

“Tapi ibu tak perlu marah-marah seperti tadi,” pinta Nouval.

Usai menunjukan identitas diri kepada penyidik KPK, perempuan berkerudung itu langsung pergi menuju kendaraannya berwarna putih beberpa rumah dari rumah yang diperiksa penghuninya. Penyidik KPK Novel Baswedan mengaku heran dengan gerak-gerik perempuan tersebut yang mendekati rumah 8A di jalan Suryalaya V, Bandung.

Editor: Anto Sidharta