KBR68H, Jakarta - Tim SAR berencana melanjutkan pencarian korban awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara hari ini. Relawan PMI Sumatera Utara Muhammad Ridho mengatakan pencarian dilakukan karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan. Dugaan ini berdasarkan informasi dari warga yang menyatakan adanya keluarga mereka yang hilang.
Apalagi kata Ridho, masih ada warga yang nekat memasuki wilayah radius 5 kilometer melalui jalan tikus. Pencarian akan dilakukan di sekitar desa Gurukinayan dan Suka Meriah.
"Dari informasi masyarakat, sebenarnya masih ada beberapa orang yang tidak ditemukan atau yang namanya masih belum kembali. Kemungkinan masih ada korban dan kita akan standby ke sana dan cek ke sana kalau kondisi gunung bisa masuk. Kita tetap di desa Gurukinayan dan Suka Meriah. Kalau saat ini cerah tapi Gunung kita ini unik sifatnya," jelas Ridho dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.
Sebanyak 15 orang tewas akibat awan panas Sinabung yang terjadi pekan lalu. Mereka diantaranya adalah pelajar, guru, dan wartawan media lokal. Erupsi yang terjadi pekan lalu itu merupakan yang terbesar dalam empat bulan terakhir.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB juga berencana merelokasi lima desa yang berada di radius tiga kilometer dari Gunung Sinabung yaitu Simacem, Bekerah, Sigarang-garang, Sukameriah dan Sukanalu.
BNPB juga mencatat jumlah pengungsi Gunung Sinabung terus meningkat. Saat ini jumlah pengungsi mencapai 32 ribu orang atau 9800 keluarga. Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, para pengungsi tersebar di 42 titik pengungsian. Menurut Sutopo, warga mengungsi karena takut akan letusan gunung, meski rumah mereka masih berada di zona aman.
"Ini yang terbaru, jumlah pengungsi hingga hari ini tercatat 9800 KK atau 31.400 jiwa yang tersebar di 42 titik di sekitar sana. Hampir tiap hari ada penambahan meskipun ada penurunan aktivitas. Tetapi hampir tiap hari terjadi kenaikan jumlah," ujar Sutopo.
Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, penambahan jumlah pengungsi mengakibatkan turunnya pelayanan kepada mereka. Pasalnya, petugas yang pada awalnya hanya melayani di satu titik pengungsian, sekarang harus melayani di titik-titik yang baru. Sebelumnya, sebanyak 13 ribu jiwa akan dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Mereka adalah warga dari 16 desa di luar radius bahaya 5 kilometer.
Editor: Antonius Eko