Kisah Korban Tewas dan Terluka Akibat Erupsi Kelud

KBR68H, Blitar - Letusan Gunung Kelud membawa satu korban jiwa di Wilayah Blitar, Jawa Timur. Korban atas nama Misirin warga Dusun Pacuh, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok tewas saat hendak mengungsi.

Perangkat Desa Setempat, Chandra mengatatakan, korban yang berumur 40 tahu ini panik dan terjatuh saat mengambil pakaian di dalam rumahnya.

"Ya karena panik. Ada erupsi Gunung Kelud, panik mau mengungsi dan jatuh. Niatnya itu keluar dari rumah, mengambil pakaian trus jatuh itu tadi. tadi sempat mau saya carikan ambulan tapi karena sudah tidak ada (meninggal) ya tidak jadi," kata Chandra.

Sementara itu, seorang warga tewas dan puluhan lainnya mengalami patah tulang serta gegar otak, akibat dampak letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur. Para korban rata rata terjatuh saat membersihkan pasir material vulkanik Gunung Kelud dari atap rumah, dan sebagian tertimpa reruntuhan atap bangunan.

Juru bicara Rumah Sakit Baptis Kediri, Diah Eruwati mengatakan, para pasien bukan korban langsung dari letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis malam, tetapi mayoritas pasien adalah warga yang terluka saat membersihkan rumah dari kotoran debu Vulkanik.

“Kondisinya rata-rata memang secara umum sadar, ada patah tulang, ada cedera otak ringan, ada yang robek, ada yang itu kepalanya robek, bahkan ini tadi ada yang meninggal. Jadi yang luka dijahit, kemudian yang patah tulang langsung dibawa ke kamar operasi.”

Sesuai data Rumah Sakit Baptis Kediri, total korban yang menjalani perawatan sebanyak 27 orang, berusia antara 23 sampai 65 tahun. Sedangkan korban tewas bernama Joni, Kepala Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
 
Sementara itu, pascaerupsi Gunung Kelud mayoritas warga Kota Kediri di radius sekitar 30 kilometer dari pusat letusan, tengah sibuk membersihkan atap rumah dari timbunan pasir material vulkanik Gunung Kelud. Timbunan pasir dengan ketebalan mencapai 10 centimeter, juga menutupi seluruh jalan raya Kota Kediri.

Editor: Anto Sidharta