Bagikan:

Kecamatan Lumbis Terendam Banjir Kiriman Malaysia

Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kembali terendam banjir kiriman dari Malaysia.

NUSANTARA

Kamis, 13 Feb 2014 15:28 WIB

Kecamatan Lumbis Terendam Banjir Kiriman Malaysia

banjir, banjir kiriman Malaysia, Nunukan

KBR68H, Nunukan - Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kembali terendam banjir kiriman dari Malaysia. Banjir terjadi disaat masa tanggap darurat bencana, sudah berakhir seminggu lalu. Sekretaris Kecamatan Lumbis Ramli mengatakan, saat ini warga dihimbau untuk bersiap siap mengungsi jika ketinggian air terus naik.

"Ya air memang naik namun agak lambat. Tidak seperti yang kemarin. Belum ada rumah yang terendam, baru masuk di kolongnya," kata Ramli.

Sekretaris Kecamatan Lumbis Ramli menambahkan, banjir kiriman itu juga membawa sampah kayu sisa penggundulan hutan di daerah hulu sungai Panciang. Air mulai menggenangi rumah warga sejak tengah malam.

Sementara itu,  upaya evakuasi terhadap warga korban banjir di Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan utara dibayangi ketiadaan dana.

Sekretaris Kecamatan Lumbis Ramli mengatakan, pihak Kecamatan Lumbis saat ini masih memiliki hutang hingga Rp 31 juta  kepada pihak ketiga untuk melakukan evakuasai terhadap warga yang terjebak banjir yang terjadi dua minggu lalu.

"Pengadaan dapur umum, bensin untuk evakuasi warga, itu dikumpulkan semua sampai Rp 31 juta. Nah ini kita berpikir nambah lagi kalau ini sampai terjadi. Hutang lama belum terbayar hutang lagi," ujar Ramli.

Sekretaris Kecamatan Lumbis Ramli menambahkan, Pemerintah Daerah Nunukan seharusnya mengalokasikan dana tanggap darurat terhadap banjir di Kecamatan Lumbis, mengingat banjir kiriman dari Malaysia terjadi hampir tiap tahun.

Ketinggian air Sungai Tao Lumbis  yang berhulu dari Sungai Paciangan di Malaysia terus mengalami kenaikan pada Kamis, pukul 00.00 Wita. Air mulai merendam kolong rumah warga di Kecamatan Lumbis.

Saat ini Kecamatan Lumbis telah menghimbau warga untuk siap siap mengungsi jika ketinggian air terus bertambah.

Editor: Sutami

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending