Bagikan:

Kapolda Papua Ungkap Peliknya Menangkap Goliath

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian menegaskan, upaya menangkap pemimpin kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), Goliath Tabuni dan kelompoknya di Puncak Jaya Papua, hanya bisa dilakukan dengan operasi militer.

NUSANTARA

Rabu, 05 Feb 2014 16:26 WIB

Author

Andi Iriani

Kapolda Papua Ungkap Peliknya Menangkap Goliath

Kapolda Papua, Tito Carnavian, Goliath Tabuni

KBR68H, Jayapura – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian menegaskan, upaya menangkap pemimpin kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), Goliath Tabuni dan kelompoknya di Puncak Jaya Papua, hanya bisa dilakukan dengan operasi militer.

Namun, cara itu, kata dia bukan solusi terbaik karena sangat beresiko, dan bisa menimbulkan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Baik aparat keamanan maupun kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), bahkan warga sipil.

Setahun lalu, Kepolisian Daerah Papua menetapkan Goliath Tabuni, panglima tertinggi kelompok OPM bermarkas di Tingginambut, sebagai salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO).

Diakui Tito, jika operasi ini dilakukan harus mendapat legitimasi atau dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di Papua.

“Problemnnya dia ada di Tinggineri. Di situ kan ada beberapa anggota masyarakat, termasuk perempuan dan anak anak. Sebetulnya sangat bisa sekali kita ofensif ke sana. Tapi untuk melakukan itu pertama kita harus mendapat legitimasi dukungan terutama dari stake holder dari para birokrat seperti gubernur, bupati dan lainnya. Mereka sepakat atau tidak, kalau kita melakukan operasi. Karena risiko korban pasti sangat tinggi, karena senjata dengan senjata,” ungkap Tito.

Karenanya, ia mengaku, polisi terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Papua untuk menuntaskan persoalan kekerasan di Puncak Jaya.  Apalagi saat ini banyak pejabat Papua yang berasal dari daerah itu termasuk Gubernur, Ketua DPRP dan MRP. Ia berharap, mereka bisa berdialog dalam kerangka NKRI dengan kelompok ini.

Ia menambahkan, saat ini di Puncak Jaya pihaknya fokus mengamankan daerah rawan di permukiman penduduk dan menjadi markas dari kelompok sipil bersenjata. Seperti wilayah Mulia, Tingginambut, Ilu, Gurage, Sinak dan Yambi. “Saat ini kita tetap dalam posisi defensif dengan tetap mengamankan daerah yang ada terdapat masyarakat,” tegasnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending