Bagikan:

Jenazah TKI Dibuang ke Laut, Ini Tindak Lanjut Pemerintah

Kepolisian Riau berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia terkait temuan jenazah TKI asal Sumatera Utara yang dibuang ke laut.

NUSANTARA

Selasa, 11 Feb 2014 22:24 WIB

Author

Ade Irmansyah

Jenazah TKI Dibuang ke Laut, Ini Tindak Lanjut Pemerintah

Jenazah TKI, Pemerintah

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Riau berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia terkait temuan jenazah TKI asal Sumatera Utara yang dibuang ke laut.

Ketua Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Malaysia, Dino Wahyudin mengatakan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia yang akan mengatur kerja sama tersebut. Kata dia, kerja sama ini nantinya akan menyelidiki penyebab kematian TKI berumur 35 tahun itu. Selain itu juga, KBRI tengah mencari informasi lokasi terakhir kali korban bekerja.

"Kita sudah telusuri di sini memang yang bersangkutan pernah Bulan Agustus lalu datang ke kedutaan untuk minta surat dokumen untuk bisa pulang. Jadi ada di record kita yang bersangkutan ini datang Agustus lalu. Karena saat datang Agustus lalu dia menyatakan kalau dia datang secara non prosedural kemudian bekerja sempat lewat jalur Batam - Johor, lalu bekerja di Penang hanya dua hari, Penang itu di Utara sementara Johor itu di selatan. Dan kemudian melarikan diri dari majikan yang ada saat itu lalu bekerja dengan kakak angkatnya di Jalan Ipoh di Kuala Lumpur ini," ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.

Sebelumnya, Anggota DPR Komisi Ketenagakerjaan, Rieke Diah Pitaloka mendapatkan informasi mengenai adanya jenazah seorang TKI asal Sumatera Utara dibuang ke laut. TKI tersebut bernama Anita Purnama Boru Hutahuruk, warga Kelurahan Satria, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Kata Rieke, jenazah yang dimasukkan ke peti itu ditemukan oleh nelayan. Berdasarkan keterangan kepolisian, jenazah tersebut sudah empat hari berada di laut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending