Bagikan:

Ganti Rugi Jatigede, Pemerintah Tunjuk Konsultan Independen

Pemerintah berencana menunjuk lembaga konsultan independen untuk menghitung besaran uang kerohiman atau kompensasi bagi warga yang tinggal di lokasi penggenangan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

NUSANTARA

Senin, 17 Feb 2014 14:33 WIB

Ganti Rugi Jatigede, Pemerintah Tunjuk Konsultan Independen

jatigede, konsultan, kerohiman, sumedang

KBR68H, Jakarta - Pemerintah berencana menunjuk lembaga konsultan independen untuk menghitung besaran uang kerohiman atau kompensasi bagi warga yang tinggal di lokasi penggenangan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.


Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU Mohammad Hasan mengatakan, penghitungan uang kompensasi diharapkan rampung bulan Maret mendatang. Kajian itu rencananya bakal dilaksanakan oleh konsultan bersertifikat yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.

"Studi ini harus selesai paling telat akhir Maret. Setelah itu akan dibahas di tingkat sidang kabinet terbatas. Saya kira minggu ini harus secepatnya ditunjuk. Karena ini semuanya sudah terlambat berkejar kejaran dengan rencana penggenangan September 2014," jelas Dirjen Sumber Daya Air KemenPU Mohammad Hasan (17/2).

Ada sekitar 5.800 keluarga yang tinggal di lokasi penggenangan di Waduk Jatigede yang berada di Sumedang, Jawa Barat. Mereka terbagi dalam dua kelompok. Ada warga yang akan mendapatkan ganti rugi berupa pembelian tanah dan relokasi rumah. Kelompok lain adalah mereka yang hanya menerima uang kerohiman.


Rencananya Waduk Jatigede bakal menjadi waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur. Proyek raksasa itu mendapat penolakan dari sebagian masyarakat yang khawatir proyek bakal merusak lingkungan. Pemerintah menargetkan proyek tersebut akan rampung tahun ini.


Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending