Dicari Dua Hektar Lahan untuk Relokasi Warga Lereng Argopuro

KBR68H, Situbondo - Sebanyak 290-an keluarga yang tinggal di lereng Gunung Argopuro di Desa Mojodungkul, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan direlokasi. Sebab saat ini retakan tanah di daerah itu terus bertambah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin mengatakan, pihaknya saat ini membutuhkan dua hektar lahan untuk merelokasi 290-an keluarga tersebut.

Kata dia, saat ini BPBD dan Pemerintah setempat masih mencari lokasi yang aman untuk dijadikan permukiman warga. Di lokasi baru itu nantinya Pemerintah Situbondo membangun rumah tipe 21 yang dilengkapi kamar mandi. Dengan relokasi ini diharapkan warga tidak kembali bermukim di sekitar lereng Gunung Argopuro tersebut.

“Sekitar dua hektar pak kurang lebih dua hektar. (Sampai saat ini sudah ada kepastian pak dari pemerintah untuk relokasi?) kalau kepastian dari pemerintah ini sudah antara pemerintah daerah dengan pemerintah provinsi. Ya tetap di Desa Mojodungkul tapi yang aman. Ya memang kalau dari tempat permukiman itu sekitar ada antara dua sampai tiga kilo lah,” kata Zainul Arifin kepada KBR68H.

Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin menambahkan, untuk lahan bercocok tanam, warga nantinya masih diperbolehkan memanfaatkan ladang mereka yang berada di perbukitan  tersebut.

Sejak 2 Februari lalu, 290-an kepala keluarga mengungsi karena desa mereka terancam longsor. Beberapa rumah penduduk yang terletak di perbukitan gundul Gunung Argopuro berdiri di atas tanah yang mulai retak. Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menyatakan, kawasan lereng perbukitan Gunung Argopuro tidak layak menjadi permukiman warga. Sebab rekahan tanah di lereng tersebut merata mulai kaki hingga puncak bukit.

Editor: Anto Sidharta