Bagikan:

Dampak Kelud, 3 Tewas dan 76 Ribu Orang Mengungsi

Sehari pascameletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, sudah memakan korban jiwa. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat (14/2), sudah 3 orang tewas dan 76.388 jiwa mengungsi.

NUSANTARA

Jumat, 14 Feb 2014 19:10 WIB

Author

Anto Sidharta

Dampak Kelud, 3 Tewas dan 76 Ribu Orang Mengungsi

Dampak Kelud, 3 Tewas, 76 Ribu Mengungsi

KBR68H, Jakarta – Sehari pascameletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, sudah memakan korban jiwa. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  hingga Jumat (14/2), sudah 3 orang tewas dan 76.388 jiwa mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya menyatakan,  berdasarkan verifikasi data korban dan perkembangan jumlah pengungsi, adanya nama korban dan usia yang berbeda dengan sebelumnya karena informasi dari tetangga yang berbeda-beda. Tiga korban tewas adalah:

1) Mbok Nya (60, P) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena sesak nafas akibat abu vulkanik.
2) Sahiri (70, L) warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi.
3) Sanusi (80, L) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Malang karena sesak nafas saat berlindung di bawah meja.

Ketiga korban tinggal di desa yang berada di radius 7 kilometer dari puncak kawah Gunung Kelud. Tebal abu di lokasi korban 20 cm.

Saat ini, menurut Sutopo, masih ada evakuasi sebagian warga yang masih di radius 10 km. Pengungsi banyak yang sudah pulang, khususnya di Blitar sehingga jumlahnya berkurang. Saat ini terdapat 76.388 jiwa pengungsi dari 5 kabupaten/kota, yaitu:

1.    Kabupaten Kediri 66.139 jiwa
2.    Kota Batu 3.220 jiwa
3.    Kabupaten Blitar 2.070 jiwa
4.    Kabupaten Malang 3.610 jiwa
5.    Kabupaten Tulungagung 1.349 jiwa

BNPB menyatakan, erupsi Gunung Kelud telah mengeluarkan material 80 juta m3 abu dan pasir. Di gunung ini juga masih terjadi hembusan dan tremor menerus. Sementara, hingga kini status gunung sudah dalam leverl tertinggi yakni Status Awas (level IV). Dalam status ini, radius 10 km dilarang ada aktivitas warga.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending