KBR68H, Kupang - Harga sembilan bahan pokok di empat pasar tradisional Kota Kupang Nusa Tenggara Timur, melonjak. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang, lonjakan harga hampir mencapai 20 persen. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Viktor Umbu Mana mengatakan, lonjakan harga sembako terjadi karena cuaca buruk yang melanda wilayah NTT. Cuaca buruk itu menghambat pasokan sembako dari luar NTT.
"Memang hampir semua sembilan jenis bahan baku yang ada di pasar-pasar. Kita memakai empat pasar utama di Kota Kupang itu mengalami kenaikan mendekati 20 persen. Tetapi kita berharap ini tidak terlalu berkepanjangan. Dan di tingkat provinsi melalui tim pengendali inflasi daerah sudah dilakukan antisipasi sehingga ada koordinasi di Pelabuhan Tenau untuk mendahulukan. Jadi semua kapal-kapal yang memuat sembako itu diberikan prioritas pertama untuk melakukan bongkar muat," kata Viktor (22/02).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Viktor Umbu Mana menambahkan, antisipasi yang dilakukan pemerintah daerah hanya untuk menjaga agar persediaan sembako tetap aman. Selain karena cuaca buruk, melonjaknya harga bahan pangan juga karena menipisnya persedian. Harga bahan pokok yang naik di antaranya adalah Telur Ayam dari Rp 30 ribu per rak naik menjadi Rp 47 ribu. Harga beras merek Nona Kupang dari Rp 330 ribu per 40 kilogram naik menjadi Rp 345 ribu. (Baca: Gubernur NTT dan Walikota Kupang Pantau Langsung Harga di Pasar)
Editor: Nanda Hidayat
Cuaca Buruk, Harga Sembako di NTT Terus Melonjak
KBR68H, Kupang - Harga sembilan bahan pokok di empat pasar tradisional Kota Kupang Nusa Tenggara Timur, melonjak.

NUSANTARA
Sabtu, 22 Feb 2014 10:11 WIB


harga sembako, ntt, naik, cuaca buruk
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai