Bagikan:

Bencana Kabut Asap, Kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalbar Minta Masker

KBR68H, Jakarta - Kebanyakan kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat minta dikirimi masker untuk warganya. Sebab kabut asap kebakaran hutan di Kalimantan sudah masuk ke seluruh wilayah kabupaten.

NUSANTARA

Senin, 10 Feb 2014 13:18 WIB

Bencana Kabut Asap, Kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalbar Minta Masker

asap kalimantan, bencana alam

KBR68H, Jakarta - Kebanyakan kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat minta dikirimi masker untuk warganya. Sebab kabut asap kebakaran hutan di Kalimantan sudah masuk ke seluruh wilayah kabupaten.

Salah satu yang meminta adalah Kecamatan Galing yang ada di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Camat Galing, Agustian mengatakan sampai sebulan kabut asap menyelimuti kawasannya, belum ada bantuan masker untuk warganya.

"Belum ada tuh masker. Padahal ini perlu banget, sudah sebulan lebih lah kabut asap ini nyelimuti Galing," kata Agustian saat berbincang dengan KBR68H Jakarta, Senin (10/2).

Agustian menambahkan pihak kecamatan sudah menyebar imbauan agar warga tidak terlalu banyak keluar rumah untuk menghindari dampak kabut asap. Warganya juga diminta mengenakan penutup hidung dan mulut seadanya sementara.

"Kita selalu dengar dari radio dari posko. Kemarin ada imbauan-imbauan dari posko, sudah disampaikan," jelas dia.

Selain bencana kabut asap, warga di wilayahnya juga tengah kesulitan air bersih. Sebab sudah 2 bulan lebih Kabupaten Sambas tidak diguyur hujan.

"Ini aja sudah kekeringan. Air susah. Beda sama Jawa yang kebihan air," tutup Agustian.

Berdasarkan mesin citra satelit BMKG kemarin ada 5 titik panas di provinsi tersebut yang tersebar di Kabupaten Sambas, Sanggau, dan Sintang. Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan pantauan pada tanggal 8 Februari lalu sebanyak 11 titik panas.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending