Bagikan:

Belasan Anak Bawah Umur Ini Ikut Nikahan Massal di Malang

KBR68H, Malang

NUSANTARA

Kamis, 06 Feb 2014 12:04 WIB

Belasan Anak Bawah Umur Ini Ikut Nikahan Massal di Malang

nikahan massal, anak di bawah umur

KBR68H, Malang – Belasan anak yang berusia di bawah umur menikah massal di Kota Malang Jawa Timur. Pernikahan ini dilakukan di depan penghulu dan resmi dicatat oleh negara.

Pernikahan massal ini digelar oleh Jaringan kemanusiaan Jawa Timur (JKJT). Pengurus JKJT, Tedja Bawana menjelaskan pernikahan itu diikuti oleh anak dibawah umur yang sudah mempunyai anak. Kebanyakan mereka adalah korban kekerasan seksual.

Tedja mengatakan untuk menikahkan mereka, JKJT mengajukan surat dispensasi kepada Kantor Urusan Agama setempat. Sebab tanpa surat dispensasi itu, anak-anak itu tidak akan bisa dinikahkan secara sah tercatat di catatan sipil.

"Surat dispensasi dan itu harus. Apapun itu tidak bisa kita abaikan begitu saja. Karena mereka di bawah umur tapi kalau keadaannya memang sudah diharuskan dan wajib secara Islam secara apa untuk dimenangkan. Ya mau nggak mau surat dispensasi harus kita munculkan," terang Tedja.

Tedja bercerita, anak-anak yang menikah itu merupakan korban kekerasan seksual pada tahun-tahun terdahulu. Sebab anak-anak mereka kebanyakan sudah berusia lebih dari 4 tahun. Di antara yang menikah itu, usia termuda mereka adalah 12 tahun.

JKJT sudah 3 kali menggelar pernikahan massal untuk anak di bawah umur. Tujuan nikahan massal ini adalah memberikan hak atas anak. Tahun ini jumlah anak dibawah umur yang dinikahkan lebih banyak dari pada tahun-tahun sebelumnya.

Tedja berharap pemerintah turut andil dalam pendidikan pentingnya menghargai perempuan dan perlindungan terhadap anak-anak sebuah urgensi. Pernikahan massal ini akan diikiuti oleh 250 pasang pengantin dan digelar tanggal 21 Februari 2014 mendatang.
 
Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending