Bagikan:

Bedah Buku Tan Malaka akan Dipindah ke Rumah Dinas Gubernur Jateng

Panitia bedah buku Tan Malaka di Semarang, Jawa Tengah, terpaksa akan memindah lokasi acara ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah karena ancaman keamanan dari organisasi massa seperti Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI). Bedah buku akan dilangsu

NUSANTARA

Senin, 17 Feb 2014 17:54 WIB

Bedah Buku Tan Malaka akan Dipindah ke Rumah Dinas Gubernur Jateng

Bedah Buku Tan Malaka, Gubernur Jateng

KBR68H, Semarang – Panitia bedah buku Tan Malaka di Semarang, Jawa Tengah, terpaksa akan memindah lokasi acara ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah karena ancaman keamanan dari organisasi massa seperti Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI).  Bedah buku akan dilangsungkan hari ini (17/2), pukul 9 malam.

Hari ini saja puluhan orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat, pagi tadi mengggelar aksi penolakan acara bedah buku itu di Bendan Ngisor Sampangan, Semarang.

Panitia Bedah buku Tan Malaka. Yunanto Setiawan mengatakan, upaya negosiasi dengan warga sudah dilaksanakan. Namun acara tersebut tetap ditolak dengan alasan akan menimbulkan konflik. Sementara, kata dia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memberi izin apabila acara akan dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur.

“Jadi tadi pagi ada serombongan polisi ada 20-an lah memenuhi tempat ini dan solusi saya dan ‘Pak Kasat’ (Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Ahmad Sukandar, red.) adalah diskusi akan tetap jalan dan atas permintaan dari narasumber sebaiknya  pindah tempat. Pada Prinsipnya Pak Gubernur ingin diskusi tetap jalan hanya inginnya kondusif,” kata Yunanto Setiawan di Semarang, Senin (17/2).

Bedah Buku Tan Malaka mendapat aksi penolakan karena isu tentang paham komunisme dan marxisme. Sebelumnya acara serupa juga gagal dilaksanakan di Jawa Timur karena ancaman dan pembubaran paksa oleh FPI.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending