KBR68H, Blitar - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur mulai bersiap mengantisipasi ancaman letusan Gunung Kelud.
Bupati Blitar Heri Nugroho mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk TNI, Polri, Badan SAR dan PMI. Heri Nugroho mengklaim seluruh personil telah disiapkan sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk mencegah tumpang tindih saat melakukan langkah tanggap darurat. Selain itu peralatan untuk para pengungsi juga mulai disiapkan.
"Kami sudah siap, semuanya sudah siap. Dari BPBD juga telah menyiapkan protapnya, kemudian peralatannya juga sudah ada. Kami siapkan juga anggaran di APBD untuk siaga bencana dan dana darurat bencana," kata Heri Nugrono.
Heri Nugroho mengatakan berdasarkan data sementara, jumlah penduduk kabupaten Blitar yang rawan terkena dampak erupsi gunung Kelud mencapai lebih dari 20 ribu jiwa. Mereka tinggal di radius 5 hingga 15 kilometer dari gunung.
Sejak tiga hari terakhir, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung Kelud dari normal aktif menjadi waspada. Perubahan status ini dilakukan seiring terjadinya peningkatan aktifitas kegempaan maupun suhu air kawah.
Editor: Antonius Eko