KBR68H, Blitar - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wilingi Raya, kabupaten Blitar Jawa Timur, bakal menghentikan seluruh operasional pembangkit apabila terjadi ancaman lahar dingin Gunung Kelud.
Petugas pengamatan pintu air Waduk Wlingi Raya, Samsul Arifin mengatakan, rencana itu dilakukan agar material lahar dingin tidak merusak turbin pembangkit seperti kejadian 1990 lalu. Dijelaskan, apabila ada informasi munculnya lahar dingin, pihaknya akan menutup pintu air yang menuju turbin, sedangkan pintu pelepasan atau "spillway" akan dibuka.
"Dikhawatirkan itu nanti lumpur dan pasir bisa masuk ke turbin, sehingga rusak generatornya. Nah, jangan sampai terulang kembali seperti itu, kalau nanti ada lahar dingin ya langsung pintu air ke turbin ditutup, jadi tidak beroperasi," kata Samsul Arifin.
Samsul Arifin menambahkan, tindakan serupa kemungkinan besar juga akan dilakukan oleh PLTA lain yang berpotensi dilalui lahar dingin Gunung Kelud, termasuk PLTA Lodaya, Blitar.
PLTA Wlingi Raya yang berada di aliran sungai Brantas ini memiliki dua turbin pembangkit listrik dengan kapasitas total mencapai 54 Megawatt. Sementara itu pembangkit di PLTA Lodaya memiliki kapasitas 4,5 Megawatt.
Editor: Antonius Eko