KBR68H, Jakarta - Pemerintah memastikan kapal nelayan asal Merauke, Papua yang dibakar tentara Papua Nugini melanggar batas negara.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, kapal tersebut memasuki perairan Papua Nugini untuk berdagang. Bahkan, nelayan dalam kapal tersebut sudah beberapa kali melanggar batas wilayah perairan Indonesia-Papua Nugini.
"Memang masuk ke wilayah Papua Nugini. Memang betul masuk. (Ada surat izin sebenarnya?) Menurut siapa surat izin itu. Bahkan mereka pernah lima bulan tinggal (ditahan) di KBRI kita di Papua Nugini. Karena pada saat itu memang diduga melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum di Papua Nugini," ujar Marty di Jakarta, Selasa (11/2).
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menambahkan ada 10 nelayan yang menumpangi kapal yang dibakar tentara Papua Nugini tersebut. Usai dibakar, kata dia, kesepuluh kapal disuruh pulang ke Indonesia dengan cara berenang. Pemerintah Papua Nugini saat ini tengah mengusut kebenaran kasus ini.
Kapal nelayan asal Merauke dibakar tentara Papua Nugini karena diduga berlayar melewati perbatasan. Lima nelayan yang berada di kapal itu berhasil selamat ke daratan usai berenang, sementara lima lainnya tewas tenggelam karena kelelahan.
Sementara, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mendesak Pemerintah Papua Nugini menghukum tentaranya yang telah membakar kapal nelayan asal Merauke, pekan lalu.
Menurutnya, insiden tersebut akan merusak hubungan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Papua Nugini.
“Kita harap pemerintah PNG benar serius menindaklanjuti kasus ini. Kalau memang ada unsur-unsur seperti yang disampaikan oleh lima orang yang selamat itu, harus ditindak oknum-oknum yang kalau dia itu tentara. Supaya hubungan bilateral kedua Negara ini tetap bisa berjalan dengan baik,” tegas Klemen di Jayapura, (11/2)
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menambahkan kasus kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Papua Nugini terhadap Nelayan Papua sering terjadi. Oleh sebab itu Klemen Tinal yang juga menjabat sebagai Ketua Border Laision Meeting (BSM) akan bertemu dengan perwakilan dari Papua Nugini.
Sementara itu, Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua akan melayangkan surat protes kepada pemerintah PNG terkait insiden ini. Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Zusanna Wanggai meminta Papua Nugini memperlakukan warga Papua secara manusiawi. Kasus pembakaran nelayan asal Merauke, Papua oleh tentara PNG ini terjadi di perairan pantai Karu, Papua Nugini.
Editor: Anto Sidharta
Alasan Menlu Marty Salahkan Nelayan Merauke
Pemerintah memastikan kapal nelayan asal Merauke, Papua yang dibakar tentara Papua Nugini melanggar batas negara.

NUSANTARA
Selasa, 11 Feb 2014 22:15 WIB


Menlu Marty, Nelayan Merauke, PNG
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai