Bagikan:

Ahmadiyah Minta Pemda NTB Jamin Akses Sekolah dan Pekerjaan Baru

KBR68H, Jakarta- Warga Ahmadiyah Transito Nusa Tenggara Barat mengaku belum mengetahui rencana pemprov setempat yang akan merelokasi mereka dari tempat pengungsian saat ini.

NUSANTARA

Kamis, 27 Feb 2014 14:28 WIB

Ahmadiyah Minta Pemda NTB Jamin Akses Sekolah dan Pekerjaan Baru

Ahmadiyah, Transmmigrasi, NTB, Transito

KBR68H, Jakarta - Warga Ahmadiyah Transito Nusa Tenggara Barat mengaku belum mengetahui rencana pemprov setempat yang akan merelokasi mereka dari tempat pengungsian saat ini. Pemprov berencana mengirim mereka menjadi transmigran di luar daerah. Koordinator Jemaat Ahmadiyah Transito NTB Sahiddin mengatakan, dirinya menyambut baik rencana Pemprov tersebut. Meski begitu dia meminta sarana dan prasarana untuk pemenuhan kebutuhan hidup tersedia di tempat baru. (Baca: Pengungsi Ahmadiyah Transito NTB Bersedia Pindah Asal..)

"Kami mau pindah yang penting pemerintah kasih tempat punya sendiri dalam arti bukan mengontrak. Dulu pernah mengontrak sulit sekali karena harus memikirkan juga masalah makan dan pendidikan anak. Belum lagi harus memikirkan transportasi menjemput anak sekolah," jelas Sahiddin saat dihubungi KBR68H.

Sahiddin menambahkan, warga ahmadiyah Transito juga tidak keberatan bila dipisahkan dengan kelompoknya asalkan tempat relokasi baru tersedia sekolah dan tempat untuk mereka bekerja. Dia mengatakan, dulu Pemprov NTB pernah berencana memindahkan mereka ke pulau Gili Sengon. Namun tempat itu menurut Sahiddin tidak layak karena jauh dari akses pendidikan dan pekerjaan.

Rencana itu dilakukan pemprov agar warga Ahmadiyah, tidak hidup dalam satu kelompok saja. Pemprov juga menjanjikan bakal mengajak instansi terkait untuk mempekerjakan mereka. Namun rencana itu mendapat tentangan dari Ahmadiyah pusat. Mereka menilai rencana itu tak menyelesaikan masalah diskriminasi yang mereka terima.

Editor: Irvan Imamsyah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending