Bagikan:

Warga Jombang Pesimis Hasil Pilkada Bakal Memperbaiki Nasib

Sejumlah warga Jombang, Jawa Timur meragukan bakal ada perbaikan nasib usai perhelatan Pemilu Kepala Daerah Jombang pada 5 Juni mendatang

NUSANTARA

Kamis, 28 Feb 2013 12:28 WIB

Warga Jombang Pesimis Hasil Pilkada Bakal Memperbaiki Nasib

pilkada Jombang

KBR68H, Jombang – Sejumlah warga Jombang, Jawa Timur meragukan bakal ada perbaikan nasib usai perhelatan Pemilu Kepala Daerah Jombang pada 5 Juni mendatang. Pengalaman terjadinya pergantian kepala daerah pada periode-periode sebelumnya hanya menyisakan janji tanpa bukti. Janji politik yang pernah disampaikan calon pemimpin daerah menguap begitu saja saat menjadi kepala daerah.

Kesulitan ekonomi menjadi isu penting bagi warga. Tak banyak perubahan yang dirasakan meski secara periodik terjadi pergantian Bupati/Wakil Bupati. “Dari dulu ya begini – begini saja. Meskipun ganti bupati ya tetap saja, ekonomi sulit, kerja susah,” keluh Abdul Malik (41), warga Kecamatan Mojowarno Jombang.

Pernyataan senada disampaikan Edi (33), warga Kecamatan Jombang. Pria yang mengais rezeki dari memungut sampah ini tak yakin bakal ada perbaikan nasib pasca perhelatan pemilihan Bupati/Wakil Bupati Jombang. “Mau ganti ya ganti saja mas, bagi orang kecil seperti kami hanya berharap tidak susah kerja, itu saja,” ujarnya.

Edi menyebutkan, saat ini di kampungnya, Dusun Gedangkeret, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang terdapat sekitar 30 orang yang bekerja sebagai pemulung. Sebagian dari pemulung dengan penghasilan rata-rata 30 ribu – 40 ribu rupiah ini tidak tercover dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). “Jamkesmas? Tidak semua dapat, padahal teman-teman pemulung rata-rata miskin,” ungkapnya.

Edi mengkritik cara kerja pemerintah yang cenderung menunggu tanpa mau turun ke bawah untuk melihat kondisi masyarakat. Karena itu dia berharap, kepala daerah yang baru nanti bisa lebih memperhatikan kondisi masyarakat miskin. “Kita tunggu saja, semoga saja tidak hanya menunggu laporan. Selama ini khan kalau tidak ada usulan ya didiamkan saja,” pungkas dia.

Meski tak yakin bakal ada perbaikan nasib, sebagaian warga masih menyimpan harapan positif. “Meskipun kecil ya tetap yakin. (rasa) optimis itu harus tetap ada, setidaknya ya ganti pemimpin lah, masak pemimpinnya tidak ganti,” kata Muslimin (35), warga Kecamatan Kudu, Jombang. Bagi pria yang berprofesi sebagai petani dan pedagang ini, suksesi kepemimpinan daerah tetap harus berjalan meskipun tidak banyak menjanjikan perubahan.

Suparno (39), warga Kecamatan Jogoroto, Jombang tetap menyimpan harapan bakal terjadi perubahan nasib seiring dengan pergantian kepala daerah. “Kita yakini saja mas, namanya nasib kadang bukan karena siapa yang jadi pemimpin kita. Siapapun nanti yang terpilih, semoga tidak lupa untuk mengurus orang kecil,” ujarnya.

Meragukan Janji-Janji Politik Calon Kepala Daerah

Kenapa masyarakat skeptis dengan perhelatan pemilihan pemimpin daerah? Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LINK) menilai, masyarakat saat ini sudah terlanjur tidak percaya dengan berbagai janji politik yang disampaikan para calon kepala daerah. Banyaknya janji politik yang menguap ditengah jalan membuat masyarakat bersikap apatis terhadap proses pergantia kepala daerah.

“Masyarakat khan yang merasakan dampaknya secara langsung, mereka juga pasti masih ingat bagaimana janji politik calon-calon kepala daerah saat kampanye dulu dan bagaimana kenyataannya saat jadi. Jadinya wajar ketika saat ini masyarakat tidak lagi percaya bakal perubahan yang baik ketika ada proses Pilkada,” ulas aktivis Gusdurian ini.

Aan berharap, para calon Bupati/Wakil Bupati Jombang yang akan bertarung merebut suara pemilih pada 5 Juni mendatang bisa menangkap fenomena ini. Janji – janji politik saat kampanye sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan warga Jombang. “Sebaiknya tidak kampanye yang asal bunyi. Pelajari dulu bagaimana fakta di masyarakat, dan bagaimana kondisi daerah. Kenapa demikian? agar masyarakat tidak terus menerus apatis karena selalu diberi janji-janji kosong,” ujarnya.

Sumber: Radio Suara Warga Jombang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending