KBR68H, Jakarta - Tokoh agama dan masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan sepakat melawan aksi intoleran dalam kasus pelemparan bom molotov terhadap gereja.
Kesepakatan itu disampaikan para tokoh dalam pertemuan dengan aparat kepolisian, Jumat kemarin.
Juru bicara Kepolisian Makassar, Mantasiah mengatakan, tokoh agama dan masyarakat dikumpulkan kemarin dan sepakat untuk tidak terprovokasi aksi pelemparan bom molotov.
"Jadi kemarin itu sudah dikumpulkan dari tokoh masyarakat, pihak gereja, tokoh agama oleh Kapolda, dan memberikan arahan di kantor Walikota. Acara itu juga diikuti bekas Wakil Presiden Jusuf Kala, Kapolda, Pangdam dan Walikota," kata Mantasiah.
Dalam pekan ini lima gereja di Makasar menjadi sasaran lemparan bom molotov. Menurut kepolisian, pelaku pelemparan adalah orang yang sama. Dari keterangan saksi yang diperiksa, pelaku menggunakan bahan bom molotov berupa botol air mineral yang diisi bensin dan diberi sumbu api.