Tiga Cagub Jabar Miliki Catatan Buruk dalam Penanganan Kasus Intoleransi

KBR68H, Jakarta - LSM pegiat toleransi Setara Institute menilai tiga calon gubernur Jawa Barat memiliki catatan buruk dalam penanganan kasus intoleransi. Diantaranya adalah calon petahana Ahmad Heryawan dan bekas bupati Indramayu, Irianto Syafiuddin.

Peneliti Setara Institute Ismail Hasani memperkirakan, toleransi beragama di Jawa Barat tidak akan berubah, bahkan bisa jadi lebih buruk jika calon-calon tersebut berhasil menang di Pilkada mendatang. Ismail mencontohkan kasus GKI Yasmin yang hingga kini belum bisa diselesaikan, meski sudah berkekuatan hukum tetap.

"Aher sudah jelas selama lima tahun terakhir ini tidak berbuat banyak, bahkan menjadi aktor, demikian juga Dede Yusuf. Yance juga di Indramayu melakukan hal yang sama untuk isu-isu semacam ini ketika menjabat sebagai Bupati Indramayu. Saya kira prospek kemajemukan di Jawa Barat, paling tidak tetap dalam status quo seperti sekarang ini atau paling tidak malah memburuk menjadi lebih terancam oleh calon-calon yang tadi saya sebutkan," kata Ismail kepada KBR68H.

Pilgub Jawa Barat 2013 akan digelar tanggal 24 Februari mendatang. Lima calon gubernur dan wakil gubernur akan maju dalam pilkada di Jawa Barat antara lain, Dede Yusuf - Lex Laksamana, Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar, Rieke Dyah Pitaloka - Teten Masduki, Dikdik Mulyana - Cecep NS Toyib, dan pasangan Irianto MS Syafiuddin alias Yance - Tatang Farhanul Hakim.

Catatan sejumlah LSM pemerhati HAM menyebutkan, Jawa Barat sebagai daerah yang terbanyak bertindak intoleran terhadap minoritas, dengan 80 kasus lebih. Hingga kini puluhan kasus itu belum terselesaikan.