KBR68H, Jakarta - LSM Setara menilai terpilihnya kembali Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat berpeluang meningkatkan kasus intolerasi. Peneliti Setara Ismail Hasani mengatakan, sejak memimpin menjadi gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan seringkali tak berpihak kepada kaum minoritas agama seperti Ahmadiyah. Menurut Ismail, latar belakang ideologi partai Islam pendukung Aher dianggap menjadi penyebab pengabaiannya terhadap penyelesaian kasus intoleran.
"Bagi saya Aher punya persoalan dua lapis. Yang pertama ideologinya yang memang tidak toleran terhadap kebebasan beragama dan beryakinan saya harus katakan seperti itu. Dan yang kedua juga soal politik mereka yang memang policynya tidak memberikan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dengan dua soal ini potensi kondisi yang sama dan lebih buruk itu sangat mungkin terjadi." Kata ismail saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya berdasarkan data dari Setara institute, provinsi Jawa Barat menduduki posisi teratas dalam kasus intoleransi. Setara mencatat sekitar 90-an kasus intoleransi terjadi, utamanya adalah kasus masyarakat minorotas Ahmadiyah.
Dalam penghitungan cepat pasangan Ahmad Heryawean dan Deddy Mizwar menduduki posisi pertama dengan perolehan 460.115 suara atau 33,3 persen.