Bagikan:

Sawah Kebanjiran, Petani di Jombang Tak Dapat Ganti Rugi

Petani korban banjir di Jombang, Jawa Timur dipastikan tidak mendapatkan bantuan ganti rugi dari pemerintah setempat.

NUSANTARA

Minggu, 10 Feb 2013 14:11 WIB

Author

Muji Lestari

Sawah Kebanjiran, Petani di Jombang Tak Dapat Ganti Rugi

banjir

KBR68H, Jombang – Petani korban banjir di Jombang, Jawa Timur dipastikan tidak mendapatkan bantuan ganti rugi dari pemerintah setempat. Pemerintah beralasan bencana banjir yang menenggelamkan ratusan hektar tanaman padi tersebut tak masuk dalam kategori puso. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Nurhuda, mengatakan, untuk dapat mencairkan dana Bantuan Penanggulangan Padi Puso ( BP3 ), padi harus berusia lebih dari satu bulan sejak ditanam. Sedangkan yang kebanjiran itu rata-rata berumur sekitar dua pekan.

"Jadi tidak mengganti rugi, kita memberikan bantuan stimulan tetapi itu apabila tanaman itu puso akibat bencana. Nah definisinya puso itu adalah tanaman yang berumur satu bulan keatas sejak ditanam. Yang di Sumobito itu saya sudah rapat dengan teman-teman Pertanian, juga dengan Bapeda, Binamarga Pengairan tanaman padi itu baru berumur dua minggu, tiga minggu sehingga tidak kategori puso sehingga kami tidak bisa memberikan bantuan," ujarnya.

Nurhuda menambahkan, BPBD bersama sejumlah pihak terkait hanya akan menanggulangi dan mengatisipasi penyebab banjir. Sejumlah sungai dan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan akan segera dilakukan normalisasi.

Sebelumnya, sejumlah petani di Kecamatan Kesamben dan Sumobito mengeluh akibat tanaman padi mereka yang kebanjiran. Padahal, sejak memasuki musim tanam, petani mengaku sudah menanami lahan mereka sebanyak tiga kali. Namun, selalu gagal karena diterjang luapan air sungai. Mereka harus mengeluarkan biaya produksi sekitar Rp 1 hingga 1,5 juta per hektar untuk sekali tanam.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending