Bagikan:

Relokasi Pedagang Buku Rusak Keindahan Kota Medan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menilai pemerintah kota tidak serius menjalankan aturan yang dikeluarkan, terkait larangan membangun di bahu jalan maupun jalur hijau.

NUSANTARA

Selasa, 05 Feb 2013 09:35 WIB

Relokasi Pedagang Buku Rusak Keindahan Kota Medan

pedagang, buku, medan sumatera utara

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menilai pemerintah kota tidak serius menjalankan aturan yang dikeluarkan, terkait larangan membangun di bahu jalan maupun jalur hijau.   

"Saya tidak setuju Jalan Pegadaian menjadi lokasi baru bagi pedagang buku dari Lapangan Merdeka. Apalagi, kios yang dibangun tidak ada izinnya," kata anggota Komisi D DPRD Kota Medan, H Ahmad Arif.

Senada dengan itu, anggota Komisi D lainnya, Landen Marbun, menyebutkan relokasi pedagang buku ke Jalan Pegadaian seharusnya memikirkan estetika kota. "Ini bukti Pemko Medan tidak memiliki konsep yang jelas," tegasnya.

Sementara Ahmad Parlindungan Batubara berkeyakinan suatu waktu PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengambil kembali lahan yang kini dibangun kios untuk pedagang buku. "Setahu saya, PT KAI tidak perlu menjual lahan, tapi menyewakan dengan jangka waktu tertentu. Kita khawatirkan PT KAI kembali mengambil alih lahan, sementara pedagang berharap tidak ada lagi relokasi," katanya.
  
Selain itu, sebut Ketua Fraksi Patriot Persatuan Pembangunan (PPP) ini, kios dibangun tepat di bahu rel kereta api yang notabene jalur hijau. "Saya rasa Jalan Pegadaian tidak menjanjikan bagi pedagang buku. Selain berada di jalur hijau, jarak kios dengan badan jalan cukup dekat," jelasnya.

Sumber: http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=87789:-dprd-pemko-medan-tak-komit-jalankan-aturan-&catid=37:medan&Itemid=457

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending