KBR68H, Jombang - Ratusan calon penumpang Kereta Api berunjukrasa di Stasiun Curahmalang, Jombang, Jawa Timur.
Massa mempertanyakan kebijakan manajemen PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) terkait pemberlakukan tiket online atau daring (dalam jaringan), dan tidak bisa dibeli di Stasiun Curahmalang.
Selain itu, mulai awal 1 Febuari kereta api kelas ekonomi itu tidak lagi berhenti di Stasiun Curahmalang.
Salah satu pengunjukrasa Gopar, mengatakan, akibat kebijakan itu ratusan calon penumpang KA Dhoho dan KRD terlantar.
Untuk bisa naik kedua kereta api itu mereka harus menempuh jarak puluhan kilometer ke stasiun Mojokerto ataupun Stasiun Sumobito.
"Dulu kereta api KRD dan Dhoho itu berhenti disini, tapi sekarang ada kebijakan yang baru ini tidak berhenti. Ini yang bikin masyarakat resah. Apa kita selalu harus ke Sumobito atau ke Mojokerto? Dampaknya kita alternatifnya itu jauh," keluh Gopar.
Pengunjuk rasa mengancam akan terus melakukan aksi mereka sampai pihak PT. KAI merespon tuntutan itu.
Menanggapi protes konsumen KAI, Kepala stasiun Curahmalang, Andhi menyatakan tidak bisa mengabulkan tuntutan penumpang. Andhi beralasan kebijakan itu dibuat manajemen PT KAI Daerah Operasional 7 Madiun.
Kebijakan itu dibuat untuk membatasi jumlah penumpang yang sudah terpenuhi di stasiun lain.